ANALISIS KESULITAN BELAJAR KIMIA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM TERHADAP PESERTA DIDIK DI SMA JAM’IYAH ISLAMIYAH

Main Article Content

Roziah
Muhammad Isnaini
Resti Tri Astuti

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan kesulitan belajar kimia siswa dan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah  siswa dari seluruh kelas XI MIPA SMA Jam’iyah Islamiyah dan 2 orang guru kimia kelas XI SMA Jam’iyah Islamiyah. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa tes hasil belajar siswa dan informasi mengenai faktor-faktor penyebab kesulitan belajar kimia siswa pada materi hidrolisis garam. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, tes, angket, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Kesulitan belajar siswa dalam memahami materi hidrolisis garam untuk masing-masing indikator berada pada rentangan rendah sampai sedang. Sebaran tingkat kesulitan belajar siswa pada indikator mengidentifikasi perubahan warna indikator lakmus merah dan lakmus biru dalam beberapa larutan garam, memahami penjelasan tentang kesetimbangan ion dalam larutan garam, menyimpulkan sifat asam-basa dari suatu larutan garam, dan menentukan pH larutan garam, masing-masing adalah sebesar 46,72% (sedang), 45,83% (sedang), 37,83% (rendah), dan 49,67% (sedang). (2) Faktor internal penyebab kesulitan belajar kimia meliputi lemahnya pemahaman siswa terhadap materi prasyarat hidrolisis garam, pemahaman siswa terhadap konsep-konsep hidrolisis garam yang masih rendah, kemampuan matematika siswa masih rendah, minat belajar kimia siswa yang rendah, dan motivasi belajar kimia siswa yang rendah. Faktor eksternal penyebab kesulitan belajar kimia meliputi pengaruh negatif teman sebaya, waktu pembelajaran di sekolah, dan fasilitas pendukung proses pembelajaran materi hidrolisis garam.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Roziah, Isnaini, M. ., & Astuti, R. T. (2022). ANALISIS KESULITAN BELAJAR KIMIA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM TERHADAP PESERTA DIDIK DI SMA JAM’IYAH ISLAMIYAH. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, 1(1), 27–43. Retrieved from http://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/snpk/article/view/51
Section
Articles

References

Alan O. Ross. 1974. Psychological Disorder of Children. Mc. Graw-Hill Kogakusha Ltd. Tokyo.

Adistya Febriana Safitri, Hayuni Retno Widarti, dan Dedek Sukarianingsih. “Identifikasi Pemahaman Konsep Ikatan Kimia”. Jurnal Pembelajaran Kimia, Vol. 3, No. 1, Juni 2018.

Burton H. W. 1952. The Guidance of Learning Activities. N.Y. Appleton CenturyCraffts. Inc.

Depdikbud, Universitas Terbuka.1984/1985. Modul Diagnostik Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial. Jakarta.

Elvira Noprianti dan Lisa Utami. “ Penggunaan Two-Tier Multiple Choice Diagnostic Test Disertai CRI untuk Menganalisis Miskonsepsi Siswa”. Jurnal Tadris Kimiya, Vol. 2, No. 2. Desember 2017.

Irawati, R. K. 2010. Hubungan Pemahaman Konsep Asam-Basa Arrehenius dan Bronsted-Lowry dengan Konsep Hidrolisis Garam Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Lawang Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Program Studi Pendidikan Kimia FMIPA UM.

Marzuki H, Astuti RT. Analisis Kesulitan Pemahaman Konsep Pada Materi Titrasi Asam Basa Siswa SMA.

Miles, Matthew B., “Analisis data kualitatif: buku sumber tentang metodemetode baru/ Matthew B, Miles dan A. Michael Huberman; penerjemah Tjejep Rohendi Rohidi”, (Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 19920, hlm. 15. Profesi, (Malang: Jenggala Pustaka Utama, 2009), hal. 80

Permatasari, R.E., Leny Yuanita, Suyono, Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Materi Sifat Koligatif Larutan, Jurnal Pena Sains , 2014.

Prayitno. 1995/1995. Materi Layanan Pembelajaran. Bahan Pelatihan Bimbingan dan Konseling (“Dari Pola Tidak Jelas ke Pola Tujuh Belas”). Depdikbud. Jakarta.

Purnama, R. D., & Fadhilah, R. (2016). Analisis Kesulitan Belajar Kimia pada Materi Larutan Penyangga Siswa Kelas XIIPA 1 Man 2 Pontianak. Ar-Razi Jurnal Ilmiah. 4(2), 127-138.

Sabilla, Z., Ridwan, A., & Yusmaniar, Y. (2019). Hubungan antara Pemahaman Konsep dengan Beban Kognitif Siswa pada Materi Hidrolisis Garam. JRPK: Jurnal Riset Pendidikan Kimia, 9(1), 46–51. https://doi.org/10.21009/jrpk.091.06.

Saputra DA. Pengembangan modul pembelajaran kimia berbasis keterampilan proses sains melalui representasi makroskopik-mikroskopik-simbolik.

Sitti Faika Dan Sumiati Side. “Analisis Kesulitan Mahasiswa dalam Perkuliahan dan Praktikum Kimia Dasar di Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Makassar”. Jurnal Chemical. Vol. 12, No. 2, Desember 2011.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan 72R&D).

Sunarya, Y. (2011). Kimia Dasar 2. Bandung: Yrama Widya

Sastrawijaya, T. 1988. Proses Belajar Mengajar Kimia. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti PPLPTK.

Johnstone, A. H. 1992. “The Development of Chemistry Teaching A Changing Response to Changing Demand”. Journal of Chemical Education. 70 (9) 701 – 705.

Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, ( Bengkulu : PT Panca Usaha, 2019.

UU RI No. 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3, ( Jakarta :PT Panca Usaha, 2003 ).

Zaenal Alimin, 2016. “Kesulitan Belajar Dalam Perspektif Pendidikan”. Prodi Pendidikan Kebutuhan Khusus Sekolah Pascasarjana Upi 1-12.