Respon Masyarakat Terhadap Panggilan Bedug Pada Waktu Shalat Di Menara Kudus
Main Article Content
Abstract
Salat merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap muslim, sering kali suara adzan terdengar dipemukiman muslim jika sudah memasuki waktunya, tak terkecuali di Masjid Menara kudus. Selain sebagai destinasi wisata yang populer, Masjid Menara Kudus juga di pandang sebagai tempat yang sakral dan simbol keagamaan. Adapun sebagai destinasi wisata, pasti akan ada banyak pengunjung. Tak jarang ada banyak pedagang yang tersebar disekitaran Masjid Menara Kudus, yang banyak menjajalkan berbagai souvenir atau makanan bagi pengunjung yang berziarah dimakam ataupun yang hanya sekedar ingin singgah di masjid. Artikel ini akan berfokus ke para pedagang tentang bagaimana & seperti apa respon dari pedagang tersebut ketika mendengar panggilan adzan salah satunya melalui instrumen bedug dan kentongan. Artikel ini juga merupakan jenis penelitian kualitatif yang melibatkan informan dan pedagang. Dan teori yang digunakan pisau analisis adalah teori Max Waber. Hasil dari penelitian ini adalah; Pertama, bagi pedagang yang merespon panggilan adzan, menganggap bahwa kegiatan salat bagian kewajiban yang harus dilaksanakan selain itu ketaatan dapat mempengaruhi hasil yang diperoleh dalam berdagang. Kedua, bagi yang tidak merespon yang beragama islam, mereka memilih salat secara munfarid atau berjamaah di toko dengan alasan bahwa salat berjamaah tidak dihukumi wajib serta masih banyak pembeli yang harus dilayani.
Article Details
lisence