Strategi Hoax dalam Cerpen Digital Belanda Menjaga Makam Batanghari Sembilan Karya T.Wijaya (Kajian Struktural Robert Stanton)
Keywords:
hoax, cerpen digital, analisis struktural, T. Wijaya, naratif, resistensi budaya., naratifAbstract
Di tengah era digital yang penuh dengan arus informasi, fenomena hoax atau informasi palsu menjadi isu yang semakin menonjol dan mengkhawatirkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis unsur intrinsik dan strategi hoax dalam cerpen digital "Belanda Menjaga Makam Batanghari Sembilan" karya T. Wijaya, dengan menggunakan teori analisis struktural Robert Stanton. Menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini menggali unsur-unsur intrinsik cerita, termasuk alur, latar, karakter, dan tema. Hasil analisis menunjukkan bahwa alur cerita menggambarkan upaya Belanda dalam merancang dan menerapkan strategi hoax untuk menekan Batanghari Sembilan dan masyarakat Nusantara. Latar cerita, terutama Sungai Musi, menjadi simbolik dalam mewakili tantangan dan gangguan yang dihadapi oleh Batanghari Sembilan. Karakter Belanda digambarkan sebagai antagonis yang cerdik, menggunakan antropologi sebagai alat untuk mengeksploitasi dan memanipulasi persepsi masyarakat. Tema dominan adalah penggunaan hoax sebagai alat dominasi dan kontrol. Penelitian ini memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana narasi dapat digunakan sebagai alat politik, dan bagaimana unsur-unsur intrinsik dalam cerita mendukung tema tersebut.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Syarifah Fathin, Isnaini Rahmawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.