Batasan Etis Penggunaan Deepfake: Analisis Perspektif Etika Misbah Yazdi
Keywords:
Deepfake, etika, islamAbstract
Abstrak
Teknologi deepfake pada era modern memunculkan problem filosofis, yakni representasi dari majunya peradaban manusia tersebut memuat ironi bahwa adanya praktik-praktik deepfake yang abai terhadap batasan etika sehingga menyalahi hakikat manusia yang berkeadaban. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menawarkan batasan etika dari penggunaan deepfake, Adapun pemikiran etika Misbah Yazdi disertakan sebagai landasan teoritis karena relevansinya terhadap manusia dan kehidupannya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang berbasis kepustakaan. Penelitian ini menggunakan metode verstehen sebagai teknik analisis data, dengan cara memahami penjelasan (einfuehlung) secara cermat dari data pustaka yang berkaitan dengan objek penelitian. Hasil dari pembahasan menjelaskan bahwa: pertama, penggunaan deepfake saat ini, menggambarkan ironi dari kehidupan manusia yang maju namun memuat kemunduran. Kedua, etika Misbah Yazdi dapat dijadikan tuntunan bagi kehidupan manusia untuk memberdayakan teknologi deepfake sesuai dengan hakikat manusia sebagai homo moralis. Penelitian ini merekomendasikan kepada pemangku kebijakan terkait pembuatan regulasi dan pengendalian produksi konten deepfake agar disesuaikan dengan prinsip-prinsip etika.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Zelvan Ramadhan, Yulian Rama Pri Handiki, Jamhari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.