Pluralisme dan Toleransi: Hubungan Dagang Gus Dur Dengan Israel
Keywords:
Gusdur, Pluralisme, ToleransiAbstract
Abstrak
Artikel ini membahas tentang bagaimana Gusdur, saat menjabat sebagai Presiden Indonesia, memandang dan mengelola hubungan dagang dengan Negara Yahudi Israel dalam konteks toleransi dan diplomasi internasional. Gus Dur, sebagai seorang pemimpin muslim yang juga menganut nilai-nilai pluralisme, mempertahankan keputusan untuk tetap menjalin hubungan dagang dengan Israel meskipun kontroversi dan ketegangan yang melingkupi negara tersebut di dunia muslim. Artikel ini menggunakan metode analisis isi untuk menggali pidato-pidato, wawancara, dan kebijakan luar negeri Gus Dur terkait Israel, serta mengeksplorasi reaksi dan tanggapan di dalam dan luar negeri terhadap pendekatannya yang berani ini. Penelitian ini mengusulkan bahwa pendekatan Gusdur terhadap hubungan dagang dengan Israel menunjukkan komitmen terhadap toleransi, dialog antaragama, dan diplomasi yang berkeadilan. Dengan menganalisis konteks politik dan sosial di Indonesia serta reaksi internasional terhadap kebijakan luar negeri Gusdur terhadap Israel, artikel ini menyimpulkan bahwa pendekatan tersebut merupakan contoh konkret dari bagaimana pemimpin dapat mengimplementasikan nilai-nilai toleransi dalam konteks hubungan internasional yang sensitif. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya memahami dan menghargai pluralisme dalam menjaga stabilitas global dan perdamaian dunia.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 David, Zelvan Ramadhan, Nurchaliddin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.