Proceeding International Conference on Tradition and Religious Studies https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS <p>Conference Topics: <br />1. Qur'an and Hadits in Social Media<br />2. Religious and Cultural Tradition<br />3. Diversity in Philosophical Perspective<br />4. Sufism and Social Activities<br />5. Religious Moderation in Socio-Cultural Discourse<br />6. Islamic Studies in Various Perspective</p> en-US umicahaya_uin@radenfatah.ac.id (Umi Nur Kholifah) siragasantri@gmail.com (Siraga Santri) Sun, 22 Sep 2024 03:21:38 +0000 OJS 3.3.0.7 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Virtual Devotion: Understanding The Dynamics Of Spiritual Expression On Youtube In The Modern Era https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1298 <p>The increasing of digital technology has significantly changed various aspects of life, including the expression of spirituality. This research aims to explore the dynamics of spiritual expression on YouTube by identifying themes, forms and types of interactions in spiritual content. Using qualitative content analysis methods, this research analyzes videos from YouTube channels that consistently upload religious and spiritual content. The research results show a variety of spiritual content, including Sufism teachings, meditation practices, and inspirational stories. YouTube facilitates broad and inclusive access to spiritual content, building a global spiritual community. However, challenges regarding the authenticity and depth of virtual spiritual experiences remain. This research highlights the need for content creators to increase engagement and personalization to improve the quality of spiritual engagement online. This research provides insight into the relationship between digital technology and spirituality, and offers practical recommendations for religious communities and policymakers in utilizing digital media for spiritual purposes.</p> Idrus alkaf Copyright (c) 2024 Idrus alkaf https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1298 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Analisa Tradisi Ngurisang dalam Tafsir al-Misbah: Kajian Hermeneutika https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1297 <p>Penelitian ini mengkaji tradisi Ngurisang, sebuah ritual pemotongan rambut balita yang dilakukan di makam oleh masyarakat Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tradisi ini tidak hanya memiliki nilai budaya dan sejarah yang dalam tetapi juga mengandung dimensi spiritual yang signifikan dalam kehidupan religius masyarakat setempat. Dengan menggunakan tafsir al-Mishbah karya M. Quraish Shihab sebagai landasan utama, penelitian ini menganalisis bagaimana tradisi ini diinterpretasikan dalam konteks ajaran Islam. Metode hermeneutika Wilhelm Dilthey, yang berfokus pada pengalaman (erlebnis), ekspresi (ausdruck), dan pemahaman (verstehen), digunakan untuk menggali makna yang terkandung dalam tafsir al-Mishbah terhadap QS: al-A’raf: 190. Penelitian ini menemukan bahwa tradisi Ngurisang mencerminkan pola perilaku manusia yang seringkali mengaitkan upacara-upacara penting dalam hidup mereka dengan praktik-praktik religius atau kepercayaan tertentu, yang dapat berujung pada kemusyrikan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memahami tradisi lokal yang sejalan dengan ajaran agama dan memperkaya khazanah keilmuan dalam bidang tafsir dan hermeneutika.</p> Tri Handayani, Deddy Ilyas Copyright (c) 2024 Tri Handayani, Deddy Ilyas https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1297 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Histori Masjid Sebagai Pusat Pendidikan Islam di Zaman Rasulullah Saw https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1181 <p>abtrak : Masjid merupakan salah satu bukti saksi bisu perjalanan historis islam dari masa ke masa. Tak seperti sekarang yang menganggap masjid hanya sebagai tempat ibadah biasa, masjid pada zaman Rasulullah SAW. merupakan salah satu lembaga pendidikan yang menjadi penunjang keberhasilan beliau dalam menjalankan misi dakwahnya. Masjid yang pertama kali Rasul bangun adalah Masjid Quba yang hingga kini dikenal sebagai masjid nabawi. Pada masjid inilah, Rasulullah menjadikan masjid sebagai salah satu lembaga pendidikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di masa Rasulullah, ada tiga kontribusi utama masjid sebagai salah satu lembaga dan pusat pendidikan dalam islam. Kontribusi pertama masjid sebagai pusat pendidikan di Zaman Rasulullah ialah sebagai tempat pendidikan agama. Kontribusi kedua masjid sebagai pusat pendidikan islam di zaman Rasulullah adalah sebagai tempat berdiskusi, konsultasi dan pemberian fatwa. Kontribusi masjid yang selanjutnya sebagai pusat pendidikan islam di zaman Rasulullah SAW adalah sebagai tempat pengembangan diri.</p> Devi Aulia Utami, Deddy Ilyas, Rahmat Hidayat Copyright (c) 2024 Devi Aulia Utami https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1181 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Integrasi Teknologi Digital Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Teori Taxonomy Bloom https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1182 <p><strong>Abstract</strong></p> <p><span style="font-weight: 400;">terhadap perkembangan pendidikan agama Islam untuk mencetak generasi insan yang unggul cerdas dan memiliki karakter Islami dalam perspektif pragmatis aktivitas pembelajaran teory taxonomy bloom yang menentukan perencanaan dan tujuan kurikulum untuk ketrampilan berinovasi dalam pembelajaran. Penggunaan teknologi dapat memberikan dampak terhadap pembelajaran inovatif sehingga memberikan paradigma pembelajaran pendidikan agama Islam adaptif relevan dan bermakna sesuai teori taxonomy bloom.</span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini fokus terhadap pengmbangan memanfaatan teknologi digital yang dikaitkan dengan kemajuan internet untuk berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran materi pendidikan agama Islam dengan berbagai macam aplikasi yang diperlukan oleh pendidikan dengan menggunakan teori taxonomy bloom. Metode yang digunakan telaah pustaka dari berbagai literasi referensi secara kualitatif .</span></p> Muhamad Takrip, Mardeli Copyright (c) 2024 Muhamad Takrib, Mardeli https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1182 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Tracing the Genealogy of Digital Evolution in Islamic Education: A Study on the Growth of Pesantren, Madrasahs, and Integrated Islamic Schools in Indonesia https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1183 <p><strong>Abstract</strong></p> <p><span style="font-weight: 400;">This research explores the evolution of Islamic education in Indonesia within the digital transformation era, focusing on pesantren (Islamic boarding schools), madrasahs, and integrated Islamic schools. The advancement of Information and Communication Technology (ICT) since the early 21st century has significantly reshaped the landscape of Islamic education. This study aims to trace the genealogy of digital transformation in Islamic education, identifying how these institutions adapt to modern technology while preserving traditional Islamic values. The research methodology employs narrative analysis of data from various digital sources and relevant literature studies. Findings indicate that pesantren, madrasahs, and integrated Islamic schools have undergone remarkable transformations by leveraging digital technology to enhance interactivity and educational accessibility. The use of Massive Open Online Courses (MOOCs) and Artificial Intelligence (AI) facilitates more inclusive and interactive learning approaches, thereby expanding the reach of Islamic education across Indonesia. However, the integration of technology also presents challenges such as unequal access to technology and issues concerning the incorporation of Islamic values into digital curricula. The study emphasizes the necessity for a thoughtful approach in integrating technology with essential Islamic values through active collaboration among stakeholders. In conclusion, the digital evolution in Islamic education in Indonesia offers substantial potential to improve educational quality and prepare Muslim generations to face future challenges. By capitalizing on new opportunities in distance learning and multimedia integration in curricula, Islamic education can remain relevant and adaptive in response to changing times. This study provides profound insights into how Islamic education is transforming in the digital age, blending traditional heritage with technological innovation to strengthen an inclusive and sustainable education system.</span></p> Afriantoni, Aisyah Khairunnisa, Sandika Copyright (c) 2024 Afriantoni, Aisyah Khairunnisa, Sandika https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1183 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Dewa Matahari (Amaterasu Omikami) dan Hirarki Kekuasaannya dalam Kepercayaan Agama Shinto di Jepang https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1184 <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em><span style="font-weight: 400;">This research aims to discuss the existence of the sun god (Amaterasu Omikami) and his hierarchy of power in Japanese religion. This research is a library research study with data types and a qualitative approach, the main data sources were obtained from journals and articles discussing the sun god and analyzed descriptively-analytically.&nbsp; The results of this research explain that the sun god (Amaterasu Omikami) is a descendant of the god Izanagi and the goddess Izanami, who were descendants of the Japanese emperor. The sun god is recognized as the highest god in the world and is the ruler of Takama Nohara. The sun god is also believed to be the ancestor of all the emperors in Japan</span></em></p> Suryani, Nugroho Copyright (c) 2024 Suryani, Nugroho https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1184 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Batasan Etis Penggunaan Deepfake: Analisis Perspektif Etika Misbah Yazdi https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1185 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><span style="font-weight: 400;">Teknologi deepfake pada era modern memunculkan problem filosofis, yakni representasi dari majunya peradaban manusia tersebut memuat ironi bahwa adanya praktik-praktik </span><em><span style="font-weight: 400;">deepfake </span></em><span style="font-weight: 400;">yang abai terhadap batasan etika sehingga menyalahi hakikat manusia yang berkeadaban. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menawarkan batasan etika dari penggunaan </span><em><span style="font-weight: 400;">deepfake,</span></em><span style="font-weight: 400;"> Adapun pemikiran etika Misbah Yazdi disertakan sebagai landasan teoritis karena relevansinya terhadap manusia dan kehidupannya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang berbasis kepustakaan. Penelitian ini menggunakan metode </span><em><span style="font-weight: 400;">verstehen </span></em><span style="font-weight: 400;">sebagai teknik analisis data, dengan cara memahami penjelasan (einfuehlung) secara cermat dari data pustaka yang berkaitan dengan objek penelitian. Hasil dari pembahasan menjelaskan bahwa: </span><em><span style="font-weight: 400;">pertama, </span></em><span style="font-weight: 400;">penggunaan</span><em><span style="font-weight: 400;"> deepfake</span></em><span style="font-weight: 400;"> saat ini, menggambarkan ironi dari kehidupan manusia yang maju namun memuat kemunduran. </span><em><span style="font-weight: 400;">Kedua, </span></em><span style="font-weight: 400;">etika Misbah Yazdi dapat dijadikan tuntunan bagi kehidupan manusia untuk memberdayakan teknologi deepfake sesuai dengan hakikat manusia sebagai </span><em><span style="font-weight: 400;">homo moralis</span></em><span style="font-weight: 400;">. Penelitian ini merekomendasikan kepada pemangku kebijakan terkait pembuatan regulasi dan pengendalian produksi konten </span><em><span style="font-weight: 400;">deepfake</span></em><span style="font-weight: 400;"> agar disesuaikan dengan prinsip-prinsip etika.</span></p> Zelvan Ramadhan, Yulian Rama Pri Handiki, Jamhari Copyright (c) 2024 Zelvan Ramadhan, Yulian Rama Pri Handiki, Jamhari https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1185 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Pluralisme dan Toleransi: Hubungan Dagang Gus Dur Dengan Israel https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1186 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><span style="font-weight: 400;">Artikel ini membahas tentang bagaimana Gusdur, saat menjabat sebagai Presiden Indonesia, memandang dan mengelola hubungan dagang dengan Negara Yahudi Israel dalam konteks toleransi dan diplomasi internasional. Gus Dur, sebagai seorang pemimpin muslim yang juga menganut nilai-nilai pluralisme, mempertahankan keputusan untuk tetap menjalin hubungan dagang dengan Israel meskipun kontroversi dan ketegangan yang melingkupi negara tersebut di dunia muslim. Artikel ini menggunakan metode analisis isi untuk menggali pidato-pidato, wawancara, dan kebijakan luar negeri Gus Dur terkait Israel, serta mengeksplorasi reaksi dan tanggapan di dalam dan luar negeri terhadap pendekatannya yang berani ini. Penelitian ini mengusulkan bahwa pendekatan Gusdur terhadap hubungan dagang dengan Israel menunjukkan komitmen terhadap toleransi, dialog antaragama, dan diplomasi yang berkeadilan. Dengan menganalisis konteks politik dan sosial di Indonesia serta reaksi internasional terhadap kebijakan luar negeri Gusdur terhadap Israel, artikel ini menyimpulkan bahwa pendekatan tersebut merupakan contoh konkret dari bagaimana pemimpin dapat mengimplementasikan nilai-nilai toleransi dalam konteks hubungan internasional yang sensitif. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya memahami dan menghargai pluralisme dalam menjaga stabilitas global dan perdamaian dunia.</span></p> David, Zelvan Ramadhan, Nurchaliddin Copyright (c) 2024 David, Zelvan Ramadhan, Nurchaliddin https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1186 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Fundamentalisme islam studi terhadap gerakan HTI (hizbut tahrir indonesia) https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1187 <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em><span style="font-weight: 400;">This research aims to discuss Islamic fundamentalism, a study of the HTI movement (Hizbut Tahrir Indonesia). This research uses a type of library research, namely a method of collecting data by understanding and studying theories from various literature related to the research, this type of data is qualitative, and this research uses a historical approach. The results and discussion of this research show that the Islamic fundamentalism movement in Indonesia, including the Indonesian Hizbut Tahrir group movement, Based on research on Islamic fundamentalism on the Indonesian Hizbut Tahrir (HTI) movement, it can be concluded that this research discusses HTI's political thinking as part of the Islamic fundamentalism movement in Indonesia. Thus, this research provides a deeper understanding of political conditions, Islamic views on fundamentalism, and the development of the HTI movement in Indonesia.</span></em></p> dea amanda, Anisatul Mardiah, Nugroho Copyright (c) 2024 dea amanda, Anisatul Mardiah, Nugroho https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1187 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Fundamnetalisme Islam Studi Terhadap Gerakan Majelis Mujahidin https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1223 <p><em>The Indonesian Mujahidin Council (Majelis Mujahidin Indonesia, MMI) was established at the Mujahidin Congress in Yogyakarta on August 5-7, 2000. This organization is oriented towards the implementation of the caliphate system, imamah, and jihad, with the primary mission of implementing Islamic law (sharia) in Indonesia. MMI is led by key figures such as Irfan S. Awwas and Abu Bakar Ba'asyir. One of the important outcomes of the congress was the "Yogyakarta Charter," which emphasizes commitment to sharia and rejects ideologies that contradict Islam. The establishment of MMI was driven by dissatisfaction with leadership within Jamaah Islamiyah (JI) and the desire to comprehensively implement sharia.</em></p> <p><em>MMI is known as a puritan and militant organization that frequently engages in frontal actions to prevent immorality and support the implementation of sharia. MMI also adopts a universal alliance movement pattern, open to various organizations and individuals with similar objectives. Nevertheless, MMI maintains the correctness of faith (aqidah) from the perspective of salafi aqidah. The legalistic-formalistic, doctrinaire, and militant character of MMI reflects their rigid views on the implementation of sharia in all aspects of life. They believe that the implementation of sharia is obligatory for every Muslim, both individually and collectively, including in the formation of an Islamic state.</em></p> <p><em>Ideologically, MMI shares its thinking with other Islamist and fundamentalist movements such as the Muslim Brotherhood (Al-Ikhwan Al-Muslimin) and the Taliban. The phenomenon of Arabization is evident in the use of Arabic symbols and the scriptural purification approach of the Wahhabi model. MMI strives to build a total Islamic system through state institutionalization, emphasizing Islamic integralism that encompasses all areas of human life.</em></p> Rizky Riyanti, Nugroho Copyright (c) 2024 Rizky Riyanti, Nugroho https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1223 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Kebijakan Perusahaan Daerah Pasar Palembang Jaya terhadap Tata Kelola Pasar (Analisis Filsafat Lingkungan Alexander Sonny Keraf) https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1188 <p><strong><em>ABSTRACK</em></strong></p> <p><em><span style="font-weight: 400;">Sonny Keraf is a philosopher who is familiar with environmental philosophy. According to him, environmental issues are moral issues. Related to the environment, in Palembang there are traditional markets managed by the Palembang Jaya Market Regional Company (PDPPJ). The existence of this market aims to make the activities in the market in line with the regulation. This research aims to synergize Sonny Keraf's concept of environmental philosophy with PDPPJ Palembang City's policy on market governance. This research is a literature research, with primary data sources in the form of market governance policies, and secondary data in the form of documents relevant to the research: PDPPJ regulations are in line with the principles of Sonny Keraf's environmental concept such as Ecological literacy found in local regulation no.1 of 2021 concerning market governance; Holistic-Ecological found in local regulation no.2 of 2017 concerning the Implementation of Corporate Social and Environmental Responsibility; and the concept of bioregionalism found in local regulation no. 3 of 2015 concerning Household Waste Management and Waste similar to Household Waste.&nbsp;</span></em></p> Desi Romilah Sari, Syefriyeni, Rahmat Hidayat Copyright (c) 2024 Desi Romilah Sari, Syefriyeni, Rahmat Hidayat https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1188 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Treveling dan Spiritual: Eksplorasi Budaya Treveling Dan Dimensi Spiritual https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1189 <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em><span style="font-weight: 400;">The purpose of this study was to perform a critical analysis of the view of treveling culture based on a person's spiritual review. This research uses qualitative methods with a literature study approach. The results showed that there was an understanding of spirituality that criticized the treveling cultural views, namely a person who travels the treveling not only enjoyed the surrounding nature but could also enter the dimension of spirituality through religious or spiritual values. This study concluded that based on a study of spirituality, the cultural phenomenon of treveling, the existence of a deep spiritual journey that was visited had its own culture, added friendship to different backgrounds to strengthen and deepen its spiritual experience through places that diangap holy, churches, mosques, temples, and pilgrimage sites. Cultural exploration that blends with the universe can relax the mind and physical, enjoy the beauty of the universe in a place that is filled with each other can appreciate and respect the differences between each individual, the jam also through these treveling can experience the spiritual climate feeling both that is scratching of a place of worship, during the journey passing through the sacred place, and behavior and speech.</span></em></p> Dwi Apriana, Idrus Alkaf Copyright (c) 2024 Dwi Apriana, Idrus Alkaf https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1189 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Fundamentalisme Islam Studi Terhadap Partai Politik Refah https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1190 <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em><span style="font-weight: 400;">This research was conducted with the aim of discussing Islamic fundamentalism, a study of the Refah political party. This research uses a qualitative approach by applying descriptive-analytical methods to obtain and obtain information from the research object. In collecting data, what is done is using library research by understanding and studying theories from various sources such as books, journals, research that has been carried out and a type of primary data related to the research object. The literature obtained from various references is analyzed critically so that it can support the ideas. This research concludes that the Refah party emphasizes a conservative understanding of religion and bases its political policies on Islamic values.</span></em></p> Erna Kartika, Nugroho Copyright (c) 2024 Erna Kartika, Nugroho https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1190 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Fundamentalisme Islam Studi Terhadap Gerakan Ansharut Tauhid https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1191 <p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p><em><span style="font-weight: 400;">This research aims to discuss Islamic fundamentalism in the study of the Ansharut monotheistic movement. This research is a library research, with qualitative data and a religious phenomenology approach, the main data sources were obtained from journals and articles discussing Islamic fundamentalism, studies of the Ash'ari monotheism movement. The results of this research explain that Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) is an Islamic organization in Indonesia which was founded by Abu Bakar Ba'asyir. This group is known for being involved in extremist and terrorist activities. JAT has strong views towards the Indonesian government and is often seen as a group that supports violence to achieve its goals. They also often engage in radical propaganda and recruit new members to join their groups.</span></em></p> Lina, Anisatul Mardiah, Nugroho Copyright (c) 2024 Lina, Anisatul Mardiah, Nugroho https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1191 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Fundamentalisme Islam Studi Terhadap Gerakan FPI (Front Pembela Islam) https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1197 <p><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyajikan tinjauan historis dan kritik terhadap aksi-aksi radikalisme berbasis fundamentalisme Islam di Indonesia serta perkembangan politik keagamaan di era Reformasi. Sebelumnya, ormas keagamaan sulit berkembang karena mendapat tekanan kuat dari pemerintahan Orde Baru. Berakhirnya Orde Baru menuju Reformasi menjadi angin segar bagi kelompok-kelompok tertentu yang sebelumnya telah menyiapkan dasar-dasar organisasinya. Salah satunya adalah Front Pembela Islam (FPI). Semangat gerakan ini didasari oleh keprihatinan terhadap lunturnya nilai-nilai Islam seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, sehingga mereka meyakini perlu adanya tameng untuk memastikan masyarakat tetap eksis dalam menegakkan nilai-nilai Islam sebagaimana yang terkandung dalam Al-Quran. Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, sehingga memuat hal-hal yang bersifat deskriptif. Data dalam penelitian ini diperoleh dari buku-buku, jurnal, dan dokumen-dokumen yang terkait dengan isu Fundamentalisme Islam. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa FPI sebagai ormas Islam tidak hanya bergerak di bidang pemajuan nilai-nilai agama. Ia juga turut ambil bagian dalam politik pemerintahan. Gerakan-gerakan yang dilakukan FPI menunjukkan sikap tidak toleran terhadap perbedaan pemahaman agama dan multikulturalisme. Maka tindakan-tindakan anarkis kerap terjadi sebagai konsekuensinya. Dan kelompok-kelompok masyarakat tertentu menjadi ancaman bagi gerakan mereka.</span></span></em></p> Cinta Septia Ningsih, Nugroho Copyright (c) 2024 Cinta Septia Ningsih, Nugroho https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1197 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Konsep Kebahagiaan Pada Kisah Nabi Yunus As Perspektif Kitab Kimiyyah Sa’adah Karya Imam Al Ghazali https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1274 <p>Nabi Yunus AS yang terus berusaha mengajak umatnya berada di jalan Allah <br>namun banyak sekali rintangan yang dihadapinya untuk mencapai tujuannya, <br>dengan kerja keras Nabi Yunus AS terus mengajak kaumnya beribadah kepada <br>Allah SWT untuk mendapatkan kebahagiaan yang abadi. Penelitian ini bertujuan <br>untuk mengetahui konsep kebahagian menurut kitab Kimiyyah Sa’adah dan <br>konsep kebahagian Kimiyyah Sa’adah dalam Kisah Nabi Yunus AS. Jenis <br>penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif,dengan menggunakan <br>teknik pengumpulan data kepustakaan (library research) menggunakan kitab <br>Kimiyyah Sa'adah karya Imam Al-Ghazali sebagai sumber primer dan di dukung <br>oleh jurnal,artikel dan lainnya. Hasil dari penelitian ini adalah Konsep <br>kebahagiaan menurut kitab Kimiyyah Sa’adah terdiri dari 1.kebahagiaan melalui <br>pengetahuan tentang diri 2. kebahagiaan melalui pengetahuan tentang Tuhan 3. <br>kebahagiaan melalui pengetahuan tentang dunia, 4. kebahagiaan melalui <br>pengetahuan tentang akhirat, dan konsep Kebahagiaan Kitab Kimiyyah Sa’adah <br>terkandung di dalam Kisah Nabi Yunus AS.</p> Tia Indriani, Alfi Julizun Azwar , Ahmad Soleh Sakni Copyright (c) 2024 Tia Indriani, Alfi Julizun Azwar , Ahmad Soleh Sakni https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1274 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Does Financial Inclusion Improve Bank Performance? Evidence From Indonesian Islamic Banking https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1279 <p><strong>Abstra</strong><strong>ct</strong></p> <p><em>This study examines the impact of financial inclusion on performance of Islamic banking in Indonesia, considering specific bank factors and macroeconomic factors. Using monthly data from 2015 to 2024 and employing the ARDL approach, the results show financial inclusion does not have a significant impact on Islamic banking performance, neither in short term nor long term. Only capital adequacy consistently affects islamic banking performance positively. Financing risk and exchange rates have a negative impact in short term, while liquidity and bank size do not have an impact in either short term or long term. Inflation has a positive impact in short term but is not significant in long term. These findings emphasize the importance of developing strategies that connect Islamic banking with communities underserved by formal financial services, with the aim of reducing information asymmetry and enhancing financial inclusion in Indonesia.</em></p> <p>&nbsp;</p> Muhammad Dedat Dingkoroci Akasumbawa, Mainuddin, Siti Nur Hidayati , Gaoz Rozi Fahraini , Masiratul Helmi Copyright (c) 2024 Muhammad Dedat Dingkoroci Akasumbawa, Mainuddin, Siti Nur Hidayati , Gaoz Rozi Fahraini , Masiratul Helmi https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1279 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 ADOLESCENCE PERSONALITY AND SOCIAL MEDIA: GROWTH AND CHALLENGE https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1277 <p><strong>Abstract​</strong></p> <p>Millennial teenagers are now very familiar with social media. Creating and monitoring the growth of a teenager's personality so that they are qualified in the digital era is a complex challenge for parents. The growth of adolescents in forming a personality with good character during the transition to adulthood is also an important milestone for them. The aim of this research; Want to read about teenage phenomena and their challenges in using social media, for example Instagram, YouTube, TikTok, X (Twitter), threads, which influence personality development in teenagers; introvert, extrovert and ambivert. The aim of this research is also to explain how impressions ( the way something looks or appears) grow on a teenager's personality, what effects and impacts social media has on the growth of a teenager's personality. Using qualitative-based research methods, this paper refers to the implementation of parents' strategies as guides and observers of a teenager's personality. This research uses data collection techniques in the form of documentation and observation studies. Documentary studies can take the form of books, journal articles both available online and offline regarding the personality issues of teenagers who actively use social media networks in the digital era. Which will affect growth during the transition to adulthood, making it a challenge for parents. Results; Teenagers use social media and follow the styles of figures they see on social media, making teenagers think instantly to match those on social media. However, the direction of parents, especially mothers, is still very decisive and quite meaningful in this case.</p> <p>&nbsp;</p> Fajrina Mazaya Copyright (c) 2024 Fajrina Mazaya https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1277 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Konsep Sabar Perspektif Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah (Analisis Kisah Nabi Ayub A.S) https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1275 <p>Sifat tidak sabar manusia dapat menimbulkan dampak negatif yang merugikan, salah <br>satu contohnya yaitu kasus perceraian akibat kekerasan dalam rumah tangga. Kisah <br>kesabaran Nabi Ayub sering menonjol karena tingkat kesulitan dan penderitaan yang <br>luar biasa yang dia alami, serta kesabaran yang dia tunjukkan dalam menghadapinya. <br>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep sabar Ibnu Qayyim AlJauziyyah dan bagaimana nilai-nilai sabar dalam kisah Nabi Ayub a.s menurut <br>perspektif Ibnu Qayyim. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berfokus <br>pada studi pustaka. Sumber data ini menggunakan beberapa bahan tulisan yang <br>terdiri dari sumber primer, yaitu "Uddatush Shabirin wa Dzakhirotusy Syakirin" karya <br>Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, dan sumber sekunder berupa buku, jurnal, dan karya ilmiah <br>yang relevan dengan tema penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan <br>mengumpulkan buku-buku yang terkait dengan tema penelitian, kemudian <br>melakukan seleksi, analisis, dan pengolahan data secara singkat dan terorganisir. <br>Analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu klarifikasi data yang sesuai dengan <br>kerangka pemikiran, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa <br>konsep sabar menurut Ibnu Qayyim terbagi menjadi lima aspek. Pertama, sabar <br>sebagai bentuk ibadah menunjukkan bahwa sabar adalah bagian integral dari ibadah <br>kepada Allah. Kedua, sabar dalam menghadapi ujian berarti memiliki kesadaran yang <br>kuat akan kehendak Allah dalam menguji hamba-Nya. Ketiga, sabar dalam ketaatan <br>dan menjauhi larangan menekankan pentingnya kesabaran dalam menjalankan <br>perintah Allah dan menahan diri dari larangannya. Keempat, sabar dalam menghadapi <br>musuh menekankan sikap sabar dalam menghadapi konflik atau ketidakadilan dari <br>musuh. Kelima, sabar dalam menunggu pertolongan Allah berarti menunggu <br>pertolongan Allah dengan penuh tawakal. Adapun nilai-nilai sabar dalam kisah Nabi <br>Ayub adalah taat kepada Allah yang ditunjukkan saat Nabi Ayub sakit dan tetap <br>berzikir walaupun hanya dengan hatinya, sabar dengan keteguhan dalam keimanan <br>yang ditunjukkan saat Nabi Ayub merasa bahwa apa yang Allah berikan pasti akan <br>kembali kepada Allah, sabar dalam mengontrol diri ditunjukkan saat Nabi Ayub sangat <br>terpukul dan bersedih secara berlebih atas kematian anaknya tetapi setelah itu Nabi <br>Ayub tersadar dan segera berisighfar kepada Allah SWT, terakhir yaitu sabar dalam <br>bentuk kedermawanan ditunjukkan saat Nabi Ayub senantiasa menyantuni fakir <br>miskin, anak yatim piatu, dan janda melarat.</p> Balqhist Dwi Chindra Amelia, Apriyant, Heni Idrayani Copyright (c) 2024 Balqhist Dwi Chindra Amelia, Apriyant, Heni Idrayani https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1275 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Initiative-Defined Metadata on Delivery Reusable Academic Information System In Identity Formation https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1280 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><em>Sistem informasi akademik menyediakan berbagai jenis data yang sesuai dengan kebutuhan untuk keberlanjutan pengambilan keputusan mengenai penggunaan kembali. Baik pembagian data maupun penggunaan kembali data telah tercermin melalui praktik dan persepsi yang menjadi analisis kritis, dan mempertimbangkan penyimpanan data secara relatif. Hal ini sejalan dengan beberapa karya literatur definitif yang telah dieksplorasi untuk kasus ini sejak transformasi pendidikan tinggi menjadi platform digital interaktif seperti sistem informasi akademik. Karena usulan data yang dapat digunakan kembali dalam penelitian kami telah digambarkan sebagai sumber daya publik, penting untuk menyoroti metadata dalam AIS yang memicu pembentukan identitas. Selain itu, kami akan menetapkan kerangka data yang dapat digunakan kembali dalam sistem informasi akademik yang dikaitkan dengan pembentukan identitas dalam database dari pembuatan metadata yang jelas. Bekerja dengan beberapa pemangku kepentingan yang menyusun konsep pembentukan identitas untuk menunjukkan metadata telah dihasilkan oleh kerangka praktis, terlebih lagi, kami mencoba menjelaskan bagaimana data yang dapat digunakan kembali dalam AIS ditentukan. Sebagai hasil dari kerangka indikatif yang awalnya dirilis, metadata telah diperluas tidak hanya tentang data normal sistem informasi akademik tetapi juga menetapkan atribut dan dapat dibaca manusia yang menekankan pembentukan identitas. Metadata dalam menghasilkan data atribut spesifik dalam pembentukan identitas lebih substansial dibandingkan konsep lain yang tidak pernah didefinisikan. Oleh karena itu, pekerjaan ini telah membuktikan kinerja kerangka kerja dalam menanggapi mayoritas dan tantangan dengan data karena kompleksitasnya dalam sistem informasi akademik.</em></p> Agus Pamuji, Rina Rindanah, M. Reyhan Fadilah Copyright (c) 2024 Agus Pamuji, Rina Rindanah, M. Reyhan Fadilah https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1280 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Peran Mahasiswa Magister Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang dalam Revolusi Mental Pendidikan Karakter di Era Digital https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1278 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><em>Masters of Islamic Religious Education students at Raden Fatah State Islamic University, Palembang, play a central role in carrying out a mental revolution in character education in the digital era. This article explores the important role played by Master of Islamic Religious Education students in overseeing this positive transformation process. With a cross-disciplinary approach that combines educational principles, religious knowledge, and information technology, masters of Islamic Religious Education students are at the forefront in designing, implementing, and evaluating character education innovations in the midst of digitalization using a descriptive qualitative approach based on literature studies. This article highlights how the efforts of Master of Islamic Religious Education students have a very important role in strengthening character education through the use of digital technology and developing content that is relevant to Islamic values and contemporary needs. Through collaboration with fellow students, lecturers and education practitioners, they become agents of change who inspire and motivate the education community to overcome the challenges of the digital era. By upholding the principles of justice, diversity and inclusion, Master of Islamic Religious Education students lead steps to create an educational environment that supports the development of virtuous character for future generations. This article emphasizes that the role of Master of Islamic Religious Education students is the main key in accelerating the mental revolution in character education in the digital era, as well as making a positive contribution in shaping the future of education that is more inclusive, meaningful and relevant to the demands of the times.</em></p> Khoirul Amin, Ana Kurnia Sari, Mustiza Isnanimataka Copyright (c) 2024 Khoirul Amin, Ana Kurnia Sari, Mustiza Isnanimataka https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1278 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Virtual Religion Communities : The Phenomenon of Theological Dialogue in Podcast Log In https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1276 <p><strong>Abstra</strong><strong>ct</strong></p> <p><em>Penulisan &nbsp;This article discusses virtual religious communities. In the digital era, technological advances make it easier for humans to get information. This tends to change the structure and space of people's lives. This development also occurs from traditional communities to digital communities. So that religious communities have been formed on various social media, such as YouTube. This phenomenon can be seen in the virtual religious community of the podcast Log In Husein Jakfar al-Haidar and Onadio Leonardo. Both of them are hosts on the Log In podcast during Ramadan. This podcast is interesting because it presents guest stars from various religious figures, such as Muslims, Christians and Catholics to learn and get to know other religions and appreciate various differences. Therefore, this research is important and interesting because the content of this podcast carries a message of peace, tolerance and away from hate speech. This research is a literature research. The main source is the Log in 2023 podcast.The focus of this research is to analyze the phenomenon of virtual religious communities of the Log in podcast on theological dialogue. The methods used are Edmund Husserl's phenomenology and Tarmizi Taher's theory of dialogue. The research produced the findings that Log In as a religious virtual community became a gathering point among people of different religions to develop spiritual journey and brotherhood in the name of humanity. The phenomenon of podcastLog In uses a guidance approach as a spectacle, religiously pranks jokes and builds different faiths as brothers and sisters of humanity. The theological dialogue material, among others, fasting exercises for tolerance, acknowledging that the issue of faith cannot be forced and that the issue of non-Muslims is certainly not in heaven is the prerogative of Allah. For Non-Muslims, all their goodness is given in this world, not in the hereafter, as part of God's justice.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> Nur Fitriana Copyright (c) 2024 Nur Fitriana https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1276 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Dampak Kerukunan dan Damai dalam Pembangunan di Suatu Negara https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1225 <p>This research aims to discuss the impact of harmony and peace in development in a country. This is a library research study using qualitative data and a phenomenological approach to religion. The main sources of data are journals and articles that discuss the impact of harmony and peace in development in a country. The results of this research explain that harmony and peace are important efforts in uniting society. This involves creating a sense of comfort both individually and in groups. Peace is a human right based on values, attitudes, traditions, behaviors, and lifestyles that respect life and reject violence. In development, the main focus is to build a prosperous and advanced nation with special attention to the economy and communication. The role of religious leaders is also important in achieving harmony and peace.</p> Suryani, Nugroho Copyright (c) 2024 Suryani, Nugroho https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1225 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Dampak Fundamentalisme Terhadap Harmoni di Indonesia https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1207 <p><em>Kebangkitan agama di Indonesia telah menjadi topik hangat, ditandai dengan meningkatnya dedikasi religius umat beragama. Fenomena ini terlihat pada berbagai agama, tidak terbatas pada Islam saja. Istilah fundamentalisme, yang awalnya muncul di kalangan Nasrani di Amerika Serikat, kini juga digunakan untuk menyebut kelompok konservatif dalam Islam. Dampak fundamentalisme agama terhadap kehidupan harmoni di Indonesia sangat signifikan, termasuk meningkatnya ketegangan sosial, perpecahan komunitas, kekerasan dan radikalisasi, serta pengaruh negatif terhadap kebijakan pemerintah dan kebebasan beragama. Penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis dampak-dampak tersebut. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif-analitis, penelitian ini mengumpulkan data dari berbagai sumber sekunder, termasuk artikel, buku, dan dokumen penelitian lainnya. Temuan penelitian menunjukkan bahwa fundamentalisme agama memicu konflik sosial dan kekerasan, menghambat kebebasan beragama, dan berdampak negatif pada stabilitas politik dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang dampak fundamentalisme terhadap harmoni di Indonesia, serta menggarisbawahi pentingnya pendekatan inklusif dan dialog antarumat beragama untuk mempromosikan perdamaian dan toleransi. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi dasar untuk pengembangan kajian lebih lanjut mengenai dampak fundamentalisme di Indonesia.</em></p> Taufiqurrahman, Nugroho Copyright (c) 2024 Taufiqurrahman, Nugroho https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1207 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Examining Feminism Dialogue in Social Media Influencer Perspective https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1241 <p><em>This article aims to analyze the dialogue of feminism on social media with the approach of feminism influencer dialogue on social media. Ideas and efforts to create gender equality are related to the rampant patriarchal behavior happening around us. The arguments of feminists are worth studying and analyzing considering that the ideological approach to gender equality that they use has drawn pros and cons in society. In fact, struggles over the meaning and concept of this approach occur among themselves. The research in this article is qualitative based on data analysis focused on discourse campaigns that are described on Youtube content and comments at social media influencers. At first, the researcher presents the arguments of feminists to build harmony with a religious pluralism approach and then analyzes them. In this paper, it is found that the idea of gender equality contains relativism of truth and urges the standardization of religious values. Therefore, efforts to build harmony initiated by feminists often contradict religious values, especially with Islamic teachings, such as the denial of the rules of covering the aurat which is considered a form of women's liberation from patriraki efforts to regulate their bodies</em><em>.</em></p> Harda Armayanto, Henri Shalahuddin, Nadaa Afifah Silmi Copyright (c) 2024 Harda Armayanto, Henri Shalahuddin, Nadaa Afifah Silmi https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1241 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 The Development Of Islamic Stock Trading In GEN- Z https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1205 <p><em>Perkembangan investasi di Indonesai mengalami kenaikan yang signifikan, investasi pada umumnya dibedakan menjadi dua yaitu investasi pada asset keuangan dan investasi pada asset riil, investasi saham merupakan investasi pada asset keuangan yang mana merupakan kegiatan seseorng untuk menitipkan kepada emiten yang ingin menambah modal dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Bahkan tidak menutup kemungkinan para generasi gen -Z saat ini giat untuk melakukan investasi saham sebagai investor. Namun tidak sedikit yang belum memahmi terkait perkembangan investasi saham syariah yang sedang berkembang saat ini. Terbukti masih banyak pemuda generasi&nbsp; Z yang hanya ikut ikutan tran tanpa pemahaman yang luas, bahkan merasa apatis dan minimnya minat mereka terhadap penomena saat ini terjadi. Maka dari itu perlu adanya pemaham yang luas&nbsp; terhadap minat pemuda GEN-Z dengan pentingnya berinvestasi yang baik dan benar melalui investasi saham syariah, selain itu kajian ini mengkaji dan menganalisa factor penyebab dan implikasi terhadap konsep investasi syariah pada generasi Gen-Z. Pendekatan dalam penulisan ini bersifat deskriftif kualitatif, dengan kajian library research dengan penelusuran pada mesin pencari google scholar yang sesuai, tulisan ini memperlihatkan bahwa dengan pemahaman yang luas terhadap investasi saham syariah mampu memberikan dampak yang positif terhadap generasi Z/Gen-Z, dengan cara melakukan investasi dengan baik,&nbsp; pemahaman yang luas terhadap analisis taknikal, paham apa yang akan diputuskan dalam berinvestasi secara baik sesuai syariat Islam. </em></p> Hana Pertiwi Copyright (c) 2024 Hana Pertiwi https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1205 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Maqashid Syariah sebagai Kerangka Kerja dalam Mengelola Risiko Ekonomi dan Keuangan di Era Disrupsi https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1239 <p><em>This research aims to identify the relevant aspects of maqasid al-Shariah in managing economic and financial risks in the era of disruption, analyze the potential of maqasid al-Shariah as an alternative framework in managing economic and financial risks, and evaluate the advantages and challenges in applying maqasid al-Shariah as an alternative framework in managing economic and financial risks in the era of disruption. This research uses a qualitative method with a descriptive analysis approach. The data sources are literature, scientific journals, articles, regulations, policies, and reports related to the concept of maqasid al-Shariah and risk management in economics and finance. The research results identify five aspects of maqasid al-Shariah that are relevant in economic and financial risk management, namely: protection of religion, life, intellect, lineage, and wealth. The implementation of maqasid al-Shariah in risk management can be carried out in the stages of identification, measurement, control, as well as monitoring and evaluation of risks. Maqasid al-Shariah has the potential to be an alternative framework that is superior, such as alignment with Islamic principles, a holistic perspective, emphasis on maslahah (public interest), as well as flexibility and adaptability. However, there are challenges in its implementation, such as limited understanding, limited methodology, cultural resistance, and lack of regulatory support. To effectively implement maqasid al-Shariah, strategies are needed to improve human resource understanding, develop methodologies and risk management systems that are in line with maqasid al-Shariah, strengthen regulatory support, and collaborate with the Sharia Supervisory Board. The implementation of maqasid al-Shariah in economic and financial risk management is expected to encourage the creation of a more stable, fair, and comprehensively beneficial financial system.</em></p> Ahmad lutfi Rijalul fikri Copyright (c) 2024 Ahmad lutfi Rijalul fikri https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1239 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Virtuous Character Dalam Era Digital : Sintesis Neurosains Dan Psikologi Sufi https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1221 <p>Era digital merupakan suatu masa yang sedang dialami oleh manusia sekarang. Era ini salah satunya ditandai dengan terjadinya perubahan besar-besaran dalam hal komunikasi dan interaksi. Dengan derasnya arus informasi dan ruang komunikasi tak terbatas, seseorang sering kali dihadapkan pada fenomena pergeseran etika dan moral di dalamnya dari pedoman-pedoman keluhuran adab yang universal.</p> <p>Neurosains sebagai bidang ilmu yang membahas tentang otak dan perilaku manusia dapat memberikan pandangan yang baik tentang bagaimana karakter budi luhur dapat terbentuk dan diperkuat melalui repetisi dan pembiasaan. Sedangkan psikologi sufi yang berlandaskan pada tradisi spiritual Islam, memberikan tuntunan tentang pentingnya introspeksi diri atau <em>mu</em><em>ḥā</em><em>sabah </em>dan pendidikan jiwa agar menghasilkan output perilaku dan pikiran yang baik untuk diterapkan ke dalam berbagai tempat dan waktu, baik dalam dunia nyata maupun dunia maya.</p> <p>Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi analisis sintesis yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara membentuk perilaku diri yang didasari pada dunia sains modern dan dunia agama spiritualis sehingga mampu memaksimalkan potensi fisik dan jiwa manusia dalam mengembangkan karakter kejiwaannya. Dengan demikian, penemuan dari studi ini bisa memberikan wawasan tentang cara meningkatkan pembangunan karakter yang baik dengan memadukan pengetahuan neurosains tentang bagaimana otak bekerja dan proses berpikir dengan prinsip-prinsip psikologi sufi yang menekankan pembentukan karakter mulia dan spiritual untuk menghadapi tantangan di era digital sekarang ini.</p> Mathias Raihan Narayan Hutauruk, Muhammad Adib, Rahmat Ali Tirmidzi Copyright (c) 2024 Mathias Raihan Narayan Hutauruk, Muhammad Adib, Rahmat Ali Tirmidzi https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1221 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Digitalization Of The Qur'an And Its Urgency For Generation Z https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1269 <p><em>Generation Z, a generation whose daily activities cannot be separated from gadgets, social media and so on. It could even be said that interacting with gadgets and computers is more than reading books. Generation Z is very synonymous with the digital world and is very dependent on digital devices. Therefore, in the current digital era, it is very necessary to digitize religious texts, including the Qur’an. Various features are displayed in the digitization of the Al-Qur'an, not only the verses of the Qur’an, but also displaying translations, murotals and even tafsir. This article aims to examine the importance of digitizing the Qur'an in the digital era in order to ground the Qur'an for Generation Z. This research is library research, namely by examining books, documents, texts and making technology digital as a research object and data source. The data analysis used is qualitative descriptive analysis. This research shows that digitizing the Qur’an makes it easy for Generation Z to access the verses of the Qur’an whenever and wherever they are. Ease of accessing verses from the Qur’an by generation Z as an effort to implement the teachings of the Qur’an in everyday life.</em></p> Halimatussa’diyah Copyright (c) 2024 Halimatussa’diyah https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1269 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Menghadapi Pengaruh Gadget: Peran Interaksi Sosial dalam Perkembangan Anak https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1203 <p><em>Perkembangan karakter anak tidak terjadi secara spontan. Proses ini melibatkan berbagai fase, termasuk fase awal dalam pembentukan karakter pada anak usia dini. Penting bagi orang tua untuk memperhatikan pembentukan karakter pada anak usia dini mereka. Artikel ini menggunakan metode review literatur, menganalisis berbagai studi dan artikel yang relevan. Tinjauan ini menunjukkan bahwa interaksi sosial memainkan peran penting dalam perkembangan kognitif, emosional, dan sosial anak. Anak-anak yang terlalu banyak terpapar gadget cenderung mengalami penurunan dalam kualitas interaksi sosial mereka, yang berdampak negatif pada kemampuan komunikasi, empati, dan keterampilan sosial lainnya. Sebaliknya, anak-anak yang aktif berinteraksi dengan orang tua, teman sebaya, dan lingkungan sekitar menunjukkan perkembangan yang lebih baik secara keseluruhan.</em></p> Siti Gita Amalyah Akbar, Umi Nur Kholifah, Konto Iskandar Dinata, Agus Setiawan Copyright (c) 2024 Siti Gita Amalyah Akbar, Umi Nur Kholifah, Konto Iskandar Dinata, Agus Setiawan https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1203 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Meningkatkan Kesalehan Sosial: Analisis Tema Kuliah Tujuh Menit pada Ramadan 1445 Hijriyah dalam Konteks Korupsi di Indonesia https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1237 <p><em>This research is motivated by the 2021 </em><em>indeks kesalehan sosial (IKS)</em> <em>survey of the </em><em>Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama</em><em>. The survey revealed that the ritual piety of religious communities in Indonesia is relatively high, with a national score of 8392, but social piety still needs improvement. The survey highlights the importance of the relationship between ritual and social piety in addressing humanitarian, environmental, and clean governance issues. However, despite the high levels of piety reported, Indonesia remains the 5th most corrupt country in Southeast Asia, raising questions about the role of religion in enhancing social piety and combating corruption. This study employs a qualitative method with an exploratory approach, examining the themes of seven-minute lectures during Ramadan 1445 H as a case study. Data were collected through observation, recordings, and documentation from mosques, print media, and social media during Ramadan. R. William Liddle's theory is used to understand the themes of the kultum, while Fazlur Rahman's theory is utilized to analyze the evolving discourse. The results indicate that the themes of the kultum delivered by preachers are highly diverse, covering aspects of worship, ethics, and daily life. These themes reflect efforts to improve the understanding and practice of religion among Muslims. However, there is a gap between the high levels of ritual piety and the low levels of social piety that need to be addressed to maximize the role of religion in national development. This research suggests the need for a more holistic approach in integrating the values of ritual and social piety to build a more just and integrity-driven society.</em></p> Yusdani Yusdani, Januariansyah Arfaizar, M. Muslich KS, RZ Ricky Satria Wiranata, Rahmat Hidayat Copyright (c) 2024 Yusdani Yusdani, Januariansyah Arfaizar, M. Muslich KS, RZ Ricky Satria Wiranata, Rahmat Hidayat https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1237 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Budaya Makan Secara Halakoh Pada Komunitas Arab Di Kampung Al-Munawar Palembang (Studi Pada Maulid Arba’in dan Isyrin) https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1219 <p><em>This research was motivated by a shift in serving food dishes to invited guests. Many people have now switched to serving food in French and buffet form and abandoned old cultural traditions. However, among the people of Al-Munawar village, they still maintain the tradition of serving food to invited guests, called halakoh. This research is important to understand the advantages of eating halakoh in Al-Munawar village, Subdistrict 13 Ulu, Seberang Ulu II and the efforts of the community in Al-Munawar village to maintain halakoh traditions.</em></p> <p><em>This research is field research. The type of data used is qualitative which uses two sources, namely: primary data sources in the form of interviews with elders, RT heads, community leaders, women's leaders, youth leaders and native people of Al-Munawar village. Secondary data sources include: books, journals, articles related to research. The theoretical framework used in this research uses a cultural anthropology approach and is seen from the perspective of continuity and change theory from Richard Wall and Lloyd Bonfield. Data collection techniques in this research were observation, interviews and documentation. The data analysis techniques used are data reduction, data presentation and conclusion drawing.</em></p> <p><em>The results of this research prove that the procedures for implementing a halakoh meal start from preparing the place, finding funds, equipment, ingredients used, and passing dishes from one place to another. This tradition has the advantages, namely: fostering a sense of togetherness, helping each other (mutual cooperation), respect, familiarity, sharing, brotherhood, blessings and friendship. Efforts made to preserve this tradition have been carried out from generation to generation through individual and group religious activities. Apart from that, there are supporting factors that influence this tradition so that it can continue to be implemented today, namely: belief, value, social, economic, natural/environmental, health and technical factors.</em></p> Kiki Supriyadi Maulana, Nur Fitriyana, Murtiningsih Copyright (c) 2024 Kiki Supriyadi Maulana, Nur Fitriyana, Murtiningsih https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1219 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 De-Komodifikasi Agama Dalam Konteks Politik Elektoral (Studi Video “Desak Anies” Pada Kanal Youtube Anies Baswedan di Pilpres 2024) https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1252 <p>Penelitian ini mengkaji fenomena de-komodifikasi agama dalam konteks politik elektoral, dengan fokus pada video-video yang diunggah oleh kanal YouTube "Desak Anies", yang menyoroti peran Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. Penelitian ini menggunakan metode analisis konten untuk mengeksplorasi bagaimana agama digunakan atau dihindari sebagai alat politik dalam video-video tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada upaya yang signifikan untuk mengurangi penggunaan agama sebagai komoditas politik, dengan menekankan pentingnya menjaga integritas agama dari manipulasi politik. Implikasi dari penelitian ini menyoroti perlunya mempertahankan ruang publik yang netral secara agama serta mempromosikan diskursus politik yang berdasarkan pada nilai-nilai universal, etika, dan keadilan sosial. Dengan demikian, penelitian ini memberikan wawasan yang mendalam mengenai pentingnya de-komodifikasi agama dalam konteks politik elektoral, terutama dalam persiapan menuju Pilpres 2024 di Indonesia.</p> Andi Suwarko Copyright (c) 2024 Andi Suwarko https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1252 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 WAJAH TAFSIR DI ERA DIGITAL (Kajian Tafsir Era Digital Serta Dampaknya Bagi Para Pengkaji Tafsir) https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1201 <p>Artikel ini menggambarkan beberapa pergeseran tipologi tafsir dari era konvensional ke era digital berikut dampaknya bagi para pengkaji tafsir.&nbsp; Objek yang diamati adalah&nbsp; penyajian tafsir di internet berupa teks-teks tafsir dan video-vidio yang beredar di media sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana kajian tafsir disajikan di media sosial berikut plus minusnya dalam pemahaman keagamaan dan ketertarikan masyarakat pengguna digital. Metode yang peneliti pilih dalam penelitian ini adalah penelitian <em>exploratory</em>, yaitu penelitian yang dirancang untuk menggali dan mengeksplorasi suatu topik secara mendalam untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang topik tersebut dalam hal ini sejauh mana kajian tafsir di media sosial beredar berikut kelebihan dan kekurangannya.</p> Muhamad Arpah Nurhayat Copyright (c) 2024 Muhamad Arpah Nurhayat https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1201 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Integrasi Iman dalam Kehidupan Perspektif Yusuf al-Qardhawi: Analisis Hayatan Thayyibatan dalam Islam https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1235 <p><em>In the era of Society 5.0, driven by rapid technological and scientific advancements, we observe numerous cases of criminality and violations of norms, ethics, and morals in Indonesian society, where the majority are Muslims. One of the causes of this phenomenon is the lack of preparedness or the instability of each individual's foundation of faith in facing the negative impacts of the digital world and its harmful influences. Based on these issues, this research aims to provide a deeper understanding of the meaning of faith and its implications for the lives of Muslims as reflected in their daily lives, grounded in the thoughts of Yusuf Al-Qardhawi. In this qualitative study, data is collected through literature review, and the obtained data is critically analyzed to explain each topic and gain a deeper understanding of the subject. The results of this study indicate that faith should not only be believed in the heart and verbally acknowledged but also must be demonstrated through behavior and implemented in life to create a happy, prosperous, safe, and harmonious life according to Islamic teachings.</em></p> Harda Armayanto, Nur Hadi Ihsan, Afifah Fauziah Copyright (c) 2024 Harda Armayanto, Nur Hadi Ihsan, Afifah Fauziah https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1235 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Makna Ritual Melukat Pada Masyarakat Dusun VII Tribina Desa Suro Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas (Studi Terhadap Tradisi Agama Hindu) https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1217 <p><em>The Meaning of Melukat Ritual in the Community of Dusun VII Tribina, Suro Village, Muara Beliti District, Musi Rawas Regency (Study of Hindu Religious Traditions)" aims to cleanse the soul and mind in humans from the chaos of negative energies from within humans with the help of the universe. The meaning of melukat rituals in Hindu society is very diverse. There are Hindu communities who think that wounding can eliminate trauma in themselves, there are also Hindu communities who feel that melukat rituals can cure diseases, make the heart calm, free from burdens and avoid the influence of evil science. All this is because they hold the view that rituals take a form of spiritual cleansing of self and soul.</em></p> Dini Indrian, Nur Fitriyana, Nugroho Copyright (c) 2024 Dini Indrian, Nur Fitriyana, Nugroho https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1217 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 The Important Role of Legal Legality in Ensuring the Sustainability of a Business https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1250 <p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran penting kelegalan hukum dalam menjamin kelangsungan suatu usaha. Kelegalan hukum mencakup berbagai aspek seperti: perizinan usaha, Kepatuhan terhadap peraturan dan perlindungan hak kekayaan intelektual yang semuanya berkontribusi baik terhadap kelegalan hukum. Kelegalan hukum tidak hanya memberikan perlindungan hukum bagi pengusaha, tetapi juga meningkatkan kepercayaan investor dan konsumen pada usaha yang dijalankan. Metode yang digunakan dalam kajian menganalisis literatur yang relevan secara untuk memahami dampak kelegalan hukum terhadap kelangsungan usaha. Dalam analisis&nbsp; literatur yang ditelaah hasil kajian menunjukkan bahwa kelegalan hukum yang kuat berperan sebagai pondasi yang menjaga integritas dan keberlanjutan usaha. Usaha yang memiliki dasar hukum yang kuat, akan lebih mampu mengahadapi tantangan bisnis dan risiko yang mungkin muncul nantinya. Selain itu, kepatuhan terhadap regulasi hukum juga terbukti meningkatkan akses terhadap pembiayaan dan pasar yang lebih luas. Kajian ini memfokuskan pada pentingnya pemerintahan dan lembaga terkait untuk terus memperkuat kerangka hukum dan peraturan yang mendukung keberlanjutan bisnis. </em></p> Marcellia Sofia Enjellika, Fajar Budiman, Khairul Akmal, Sandi Putra, Maya Anita Sari Copyright (c) 2024 Marcellia Sofia Enjellika, Fajar Budiman, Khairul Akmal, Sandi Putra, Maya Anita Sari https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1250 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Fenomena Terapi Herbal Dalam Al Quran, Sebuah Pendekatan Hermenutika https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1215 <p><em>Kesehatan adalah anugerah besar yang Allah SWT limpahkan ke dalam diri manusia. Struktur tubuh yang terdiri dari struktur lahir dan batin adalah penopang utama bagi manusia untuk menjalankan fungsinya selama hidup di dunia ini. Namun di dalam anugerah besar ini, Allah SWT menurunkan cobaan bagi indahnya kesehatan manusia tersebut yaitu fenomena negatif yang biasa disebut dengan penyakit. &nbsp;Treatment Kesehatan berupa terapi dan dukungan obat adalah fenomena solutif yang meninggkat dari waktu ke waktu.&nbsp; Dalam Islam pembahasan mengenai pengobatan bukanlah hal baru. Namun dalam kehidupan beragama menjaga diri dalam kondisi selalu sehat adalah ibadah. Memanfaatkan tetumbuhan dan buah yang Allah SWT sebarkan terutama untuk menjaga Kesehatan tubuh adalah gerbang munculnya ide-ide tentang herba. Oleh karena itu, kemunculan ilmu herbal dalam Islam juga bukan sesuatu yang baru. Al Quran sendiri berbicara mengenai berbagai tanaman yang memiliki kandungan yang baik untuk kesehatan. Adalah Bawang Merah, bawang putih, Jahe, Kurma dan buah Delima, disebut sebagai tetumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan herbal. Termasuk dalam kategori herbal, karena ia memiliki kandungan nutrisi yang tepat untuk digunakan sebagai obat, yang menjadi jalan penyembuh untuk penyakit-penyakit tertentu. Disamping itu, petunjuk lainnya diperoleh dari berbagai riwayat yang disampaikan para sahabat mengenai kebiasaan Rasulullah SAW dalam mengkonsumsi makanan sehat tersebut. Pada masa modern ini, penelitian ilmiah juga turut membuktikan keberadaan herbal yangs menjadi alat bantu penyembuh berbagai penyakit yang berkembang di masyarakat.</em></p> Raden Ayu Erika Septiana, Raden Ayu Ritawati Copyright (c) 2024 Raden Ayu Erika Septiana, Raden Ayu Ritawati https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1215 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Membongkar Seksualitas dalam Budaya Tabu Perempuan Banten (Studi Feminisme Eksistensialis dalalm Film Yuni) https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1248 <p><em>Film merupakan salah satu karya sastra yang banyak mencuri perhatian orang-orang pada saat ini. Film Yuni merupakan sebuah karya sastra yang menggambarkan bagaimana kehidupan nyata perempuan dalam menghadapi dominasi kaum laki-laki. Budaya patriarki berselimut tabu dalam perempuan Banten tergambar dalam film Yuni, seorang remaja perempuan yang memiliki cita-cita menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Akan tetapi mengahdapi banyak lamaran yang datang pada dirinya, sedangkan menolak lamaran adalah menolak rejeki. Demikan tabu yang melingkupi fikiran dan hati Yuni dan perempuan lain seusianya. Penelitian ini bertujuan membongkar praktik seksualitas dalam budaya tabu yang banyak didapati oleh perempuan yang ada di Banten seperti yang diceritakan dalam keseluruhan isi cerita film Yuni.&nbsp; Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif, dengan menggunakan pendekatan analisis konten untuk dapat memperoleh gambaran dan informasi perjungan tokoh perempuan dalam film Yuni. Prosedur atau teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik melihat atau menonton, dan mencermati, serta mencatat serta menganalisis data berdasarkan isi film Yuni. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perjuangan Yuni melawan budaya patriarki tergambar dalam sebuah teori feminisme eksistensialisme yang bertujuan memperjuangkan hak-hak dan kepentingan kaum perempuan. Budaya patriarki yang didapati oleh Yuni dan teman-teman seusianya tidak boleh mempunyai pendidikan yang tinggi, mereka hanya diperbolehkan beraktivitas pada ranah privat saja seperti dapur, sumur, dan kasur. Hal ini tentu menghilangkan hak atas tubuhnya yang telah terkonstruksi dalam budaya patriarki yang berselimut tabu. </em></p> Sefti Wiwin Lenwinsky, Masykur, Ade Fakih Kurniawan Copyright (c) 2024 Sefti Wiwin Lenwinsky, Masykur, Ade Fakih Kurniawan https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1248 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Ayah dan Pembentukan Karakter Anak Perempuan https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1231 <p><em>The role of a father in shaping the character of a girl is very significant. A father plays the role of a leader and guide in a girl's life, helping her explore her curiosity and setting appropriate boundaries. In the process of character formation, a father directly influences a girl through good behavior examples and intense attention. A father also plays a role in developing a girl's ideas and spirituality, as well as providing a clear self-image. Therefore, a father has a crucial role in shaping a girl's good character, such as having self-confidence, being brave, and having values that are believed in.</em></p> Fitri Ramadhani, Umi Nur Kholifah, R.A Grace Hektapujaya, Konto Iskandar Dinata Copyright (c) 2024 Fitri Ramadhani, Umi Nur Kholifah, R.A Grace Hektapujaya, Konto Iskandar Dinata https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1231 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Fundamentalisme Agama Kristen https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1213 <p>Penelitian ini bertujuan untuk membahas tentang fundamentalisme agama Kristen, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dalam hal ini penulis memperoleh langsung sebagian data dengan cara menggunakan penelitian deskriptif analitis untuk memperoleh dan mendapatkan informasi terkait objek penelitian. Metode penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah kajian kepustakaan. Metode pengumpulan data tersebut melalui dokumen-dokumen cetak seperti buku-buku dan juga melalui media internet seperti website, ebook dan artikel-artikel yang terpercaya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa fundamentalisme dan agama Kristen bertujuan untuk mengeksplorasi fenomena fundamentalisme agama Kristen dalam konteks sosial dan keagamaan. Penelitian ini akan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran dan perkembangan fundamentalisme agama Kristen, serta dampaknya terhadap masyarakat dan hubungan antarumat beragama.</p> Osti Nora Pratiwi, Nugroho Copyright (c) 2024 Osti Nora Pratiwi, Nugroho https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1213 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Fundamentalisme Islam Terhadap Studi Politik Ikhwanul Muslimin https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1192 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><span style="font-weight: 400;">This research was conducted with the aim of discussing the development of fundamentalism in Islamic studies towards the politics of the Muslim Brotherhood. This research uses a qualitative approach by applying descriptive-analytical methods to obtain and obtain information from the research object. In collecting data, what is done is using library research by understanding and studying theories from several sources such as books, journals, research that has been carried out and a type of primary data related to the research object. The literature obtained from various references is analyzed critically so that it can support the ideas. This research concludes that the Muslim Brotherhood movement which was founded in Egypt in 1928 by Hassan Al-Banna is perceived by some western writers as a movement that carries the politics of Islamic fundamentalism, namely a movement that reaffirms the obligation to establish an Islamic State and rejects the influence of culture, politics and western economy. The Muslim Brotherhood is also considered to have politicized religion, is very aggressive towards non-Muslims as well as Muslims who adopt western lifestyles, carries out violent practices in carrying out its political goals, disbelieves the rulers, and carries out secret service practices to achieve its political goals.</span></p> Renandha Lova Kirana, Anisatul Mardiah, Nugroho Copyright (c) 2024 Renandha Lova Kirana, Anisatul Mardiah, Nugroho https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1192 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Fundamentalisme Islam Studi terhadap Gerakan Jemaah Islamiyyah (JI) https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1214 <p><em>The aim of this research is to discuss the Development of Islamic Fundamentalism, A Study of the Jemaah Islamiyah (JI) Movement. This study adopts a qualitative approach through descriptive analysis, gathering data through library research to comprehend relevant theories. The research states that Jemaah Islamiyah (JI) is a militant Islamic group active in Southeast Asia, with a mission to establish a broad Islamic state. Indonesia, Singapore, Brunei, Malaysia, Thailand, and the Philippines are the focus countries of Jemaah Islamiyah's operations. The organization was founded by Abu Bakar Baasyir and Abdullah Sungkar in 1993 and continuously receives support from a network of Islamic boarding schools and families of fighters, mostly young generations. Jemaah Islamiyah falls under the category of fundamentalism due to its involvement in a series of terror attacks, including the Bali bombing in 2002, resulting in numerous casualties.</em></p> Bela Syania, Nugroho Copyright (c) 2024 Bela Syania, Nugroho https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1214 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Pergaulan Bebas Perspektif Q.S. Al-Isra’: 32 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1193 <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p>&nbsp;</p> <p><em><span style="font-weight: 400;">The purpose of this study is to address Q.S. Al-Isra':32, which deals with promiscuity in human life. This study's methodology is qualitative. The qualitative technique places greater emphasis on observing the method's meaning. The home environment, the friendship environment, and technology advancements are some of the elements that influence juvenile promiscuity, according to the research's findings and debates. Today's manifestations of promiscuity include consuming strong beverages, engaging in sexual activity, fighting, abusing illicit substances, and more. It is acceptable if there are significant losses for the nation these days, for both the younger generation and others. Consequently, Islam forbids promiscuity as stated in Q.S. Al-Isra: 32, as it draws its inspiration from the Qur'an and Hadith. Adultery is forbidden by Allah for everyone. The purpose of this study is to determine the negative impacts of adultery-induced promiscuity. This is because promiscuity is one of the most common occurrences in the current society. Through citing from Q.S. Al-Isra:32, this study aims to raise public awareness of the risks associated with promiscuity.&nbsp;</span></em></p> <p>&nbsp;</p> Nabila Khairunisa, Rahmat Hidayat, John Supriyanto Copyright (c) 2024 Nabila Khairunisa, Rahmat Hidayat, John Supriyanto https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1193 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Mengukir Pribadi Luhur Di Era Digital Perspektif Soren Kierkegaard https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1198 <p><em>Penelitian ini bertujuan untuk membahas tentang mengukir pribadi luhur di era digital perspektif Soren Kierkegaard. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menerapakan metode deskriptif-analitis. hasil dan pembahasan menunjukkan&nbsp; Upaya mengukir pribadi luhur di era digital merupakan sebuah keniscayaan yang mendesak. Di tengah derasnya arus informasi, budaya instan, dan ancaman-ancaman moralitas, manusia semakin tergerus nilai-nilai luhur kemanusiaannya. Oleh karena itu, menanamkan karakter unggul menjadi kunci penting bagi setiap individu. Melalui kacamata filsafat eksistensialisme Soren Kierkegaard, kita dapat menemukan panduan yang kaya akan makna dalam mengembangkan pribadi yang agung. Konsep Kierkegaard seperti eksistensialisme ,memberikan landasan filosofis yang mendalam bagi upaya mengukir pribadi luhur. Dengan berpijak pada pemikiran Kierkegaard, individu dapat belajar untuk mengambil tanggung jawab atas eksistensi dirinya, mengembangkan sikap keberanian, serta membangun komitmen yang teguh terhadap nilai-nilai luhur. Proses ini akan menjadi fondasi bagi pembentukan pribadi yang bermakna, utuh, dan mampu mengarungi kompleksitas era digital dengan kompas moral yang kokoh.</em></p> Ocah Riski Putri, Jamhari Copyright (c) 2024 Ocah Riski Putri, Jamhari https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1198 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Pandangan Fiqih Siyâsah Dustûriyah Terhadap Kebijakan Pemerintah Pada Aplikasi TikTok Shop https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1246 <p class="Abstrak"><em><span style="color: black;">Persaingan dalam perdagangan digital sangat menarik untuk dikaji dan diperbincangkan. Dalam realitanya justru menimbulkan terjadinya praktik tidak sehat dalam perdagangan melalui sistem elektronik hingga merugikan pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM). Salah satunya adalah praktik jual beli yang terjadi pada aplikasi TikTok Shop. Dampaknya merugikan para pedagang offline di pasar dan menimbulkan persaingan tidak sehat. Disamping itu, aplikasi TikTok Shop juga belum memiliki izin sebagai e-commerce. Hal ini memicu polemik hingga demonstrasi pedagang lainnya agar pemerintah segera mengambil tindakan kebijakan yang tepat dan maslahat. Penelitian ini berusaha untuk mengkaji kebijakan pemerintah yang memutuskan untuk menutup aplikasi TikTok Shop dan bertujuan untuk mengetahui bagaimana sisi kemaslahatan kebijakan revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 tentang perizinan berusaha, periklanan, pembinaan, dan pengawasan pelaku usaha dalam perdagangan melalui sistem elektronik perspektif fiqih siyâsah dustûriyah. Hal ini dilakukan agar mengetahui apakah kebijakan tersebut secara nyata dapat memberikan kemaslahatan ekosistem niaga elektronik (e-commerce) atau perdagangan digital yang adil, sehat dan bermanfaat.</span> <span style="color: black;">Penelitian ini merupakan penelitian Empiris Normatif. Dengan menganalisis kebijakan Permendag Nomor 31 Tahun 2023 menggunakan pendekatan fiqih siyâsah dustûriyah. Berdasarkan hasil penelitian ini menujukkan bahwa Pemerintah Indonesia telah mengusahakan agar terdapat payung hukum bagi pelaku usaha mikro, kecil, menengah dan pelaku usaha melalui sistem elektronik untuk mencegah perang harga di toko online (e-commerce) dan mencegah dampak kerugian serta praktik yang tidak adil. Hal ini dibuktikan dengan disahkannya revisi Peraturan Menteri Perdagangan No. 31 Tahun 2023 Tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik. Dengan demikian, Pemerintah telah berusaha untuk menjalankan amanahnya dalam pengambilan kebijakan dengan berdasar kepada kemaslahatan rakyat. Sedangkan dari tinjauan fiqih siyâsah dustûriyah, kebijakan yang diambil pemerintah tersebut sudah berjalan sesuai dan tidak bertentangan karena mengandung prinsip keadilan, kemaslahatan, persaudaraan, dan amanah.</span></em></p> Safdhinar Muhammad An Noor, Muhammad Zaid Copyright (c) 2024 Safdhinar Muhammad An Noor, Muhammad Zaid https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1246 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Menelusuri Dampak Narsisme di Setiap Usia: Anak-anak hingga Lansia https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1194 <p><strong>Abstrak&nbsp;</strong></p> <p><span style="font-weight: 400;">Artikel ini membahas dampak perilaku narsistik pada berbagai tahap usia, termasuk anak-anak, remaja, dewasa, dan lansia. Studi ini menemukan bahwa perilaku narsistik dapat memiliki berbagai konsekuensi yang berbeda tergantung pada tahap perkembangan individu. Pada anak-anak, perilaku narsistik bisa menyebabkan masalah dalam bersosialisasi, kurangnya empati, dan kesulitan dalam mengelola emosi. Pada remaja, dampaknya bisa mencakup konflik dengan teman sebaya, hubungan yang buruk, dan risiko perilaku impulsif. Pada dewasa, perilaku narsistik dapat mengganggu hubungan interpersonal, karier, dan kesejahteraan psikologis secara keseluruhan. Di tahap lansia, perilaku narsistik dapat meningkatkan risiko isolasi sosial dan kesulitan dalam mempertahankan hubungan yang bermakna. Artikel ini menekankan pentingnya memahami dampak perilaku narsistik pada berbagai tahap usia untuk pengembangan intervensi yang tepat.</span></p> Muhammad Briliant Syah, Umi Nur Kholifah, Konto Iskandar Dinata Copyright (c) 2024 Muhammad Briliant Syah, Umi Nur Kholifah, Konto Iskandar Dinata https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1194 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Fundamentalisme Islam Studi terhadap Gerakan Jemaah Islamiyyah (JI) https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1228 <p><em><span style="font-weight: 400;">The aim of this research is to discuss the Development of Islamic Fundamentalism, A Study of the Jemaah Islamiyah (JI) Movement. This study adopts a qualitative approach through descriptive analysis, gathering data through library research to comprehend relevant theories. The research states that Jemaah Islamiyah (JI) is a militant Islamic group active in Southeast Asia, with a mission to establish a broad Islamic state. Indonesia, Singapore, Brunei, Malaysia, Thailand, and the Philippines are the focus countries of Jemaah Islamiyah's operations. The organization was founded by Abu Bakar Baasyir and Abdullah Sungkar in 1993 and continuously receives support from a network of Islamic boarding schools and families of fighters, mostly young generations. Jemaah Islamiyah falls under the category of fundamentalism due to its involvement in a series of terror attacks, including the Bali bombing in 2002, resulting in numerous casualties.</span></em></p> Bela Syania, Nugroho Copyright (c) 2024 Bela Syania, Nugroho https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1228 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Etika Artificial Intelligence (AI) dalam Pendidikan Islam: Mengatasi Tantangan Distorsi dan Misinterpretasi https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1211 <p class="Abstrak"><em><span lang="IN">Penggunaan artificial intelligence (AI) pada pendidikan islam dapat memperluas proses pembelajaran. Namun dalam penggunaan artificial intelligence (AI) seringkali membawa etis signifikan, terutama berkaitan dengan distorsi dan misinterprestasi. Artikel ini akan mengakaji terkait dengan peran artificial intelligence (AI) dalam pendidikan islam, dimana focus pada isu-isu etis yang muncul, seperti resiko penyebaran informasi yang keliru dan interprestasi yang kurang tepat dari teks keagaamaan. Dalam kajian ini, penulis meneliti dampak negatif artificial intelligence (AI) terhadap pemahaman dan pengajaran ajaran Islam, serta menawarkan solusi untuk mengatasi tantangan tersebut dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif berbasis studi kepustakaan. Solusi ini meliputi pengembangan algoritma etis, keterlibatan ahli agama dalam pengawasan teknologi, dan peningkatan literasi digital di kalangan pendidik dan pelajar. Artikel ini menekankan pentingnya etika dalam pengembangan dan implementasi artificial intelligence (AI) untuk memastikan teknologi dapat digunakan secara bermanfaat dalam pendidikan Islam tanpa mengorbankan keaslian dan integritas ajaran agama. Studi ini menyimpulkan bahwa kolaborasi antara teknologi dan ulama, serta regulasi yang tepat, adalah kunci untuk memaksimalkan manfaat artificial intelligence (AI) sambil meminimalkan resiko distorsi dan misinterpretasi.</span></em></p> Ana Kurnia Sari, Khoirul Amin, Mustiza Isnanimataka Isnanimataka Copyright (c) 2024 Ana Kurnia Sari, Khoirul Amin, Mustiza Isnanimataka Isnanimataka https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1211 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Membentuk Karakter Kepemimpinan Ideal pada Mahasiswa di Era Dunia Maya : Aktualisasi Iman kepada Sifat Wajib bagi Nabi dan Rasul https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1244 <p class="Abstrak" style="line-height: 115%;"><em>This article discusses the efforts to realize the character of Students in the "Cyber Age", by actualizing faith in the obligatory attributes of Prophets and Messengers as a guideline in forming ideal leadership character. The method used is a qualitative method. The results obtained in the exposition of this article are the application of faith in the Prophets and Messengers, namely by believing and implementing the obligatory attributes for the Prophets and Messengers in leadership can form the quality of leaders who are not only agile, authoritative, and firm, but also have noble character. The conclusion of the exposition of this article is that leadership based on the values and commendable qualities of the Prophets and Messengers is able to form ideal leadership character for students in the current Cyber Age.</em></p> Ahmad Hadi Irpana, Anita, Halimah Sa’diyah Copyright (c) 2024 Ahmad Hadi Irpana, Anita, Halimah Sa’diyah https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1244 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Pamali Mengkonsumsi Kue Serabi Pada Masyarakat Sumatera Selatan ( Studi Terhadap Masyarakat Desa Tanjung Karangan Kecamatan Gumay Talang Kabupaten Lahat) https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1226 <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Pamali is one of the results of local Indonesian wisdom. Pamali is created by the community through their experiences and integrated into a prohibition or taboo. The aim of this research is to determine the views and factors of the people of Tanjung Karangan Village regarding serabi cakes which can only be consumed on certain occasions and who still believe in consuming serabi cakes. The method used in this research is a qualitative research method with a descriptive type through interviews with traditional leaders and the people of Tanjung Karangan Village using the theoretical approach of religious phenomenology and literary anthropology. The results of the research, regarding the community's views regarding serabi cakes which are considered as a form of community respect for the ancestors of their village, serabi cakes are also considered as food for spirits and as for the factors that cause people to believe in pamali serabi cakes, the belief of the people of Tanjung Karangan Village is that they still believe in their ancestors and ancestors. Their previous ancestors meant that the community still closely linked the rules of life to traditional rules, apart from that, another factor was the lack of Islamic learning and education in Tanjung Karangan Village.</p> Fatmawati, Mugiyono, Nugroho Copyright (c) 2024 Fatmawati, Mugiyono, Nugroho https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1226 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 ECO-ENZYME DALAM PERSPEKTIF UMAT AGAMA BUDDHA (STUDI KASUS TERHADAP PENGGUNA ECO-ENZYME PADA UMAT BUDDHA DI MAHA VIHARA MAITREYA DUTA PALEMBANG) https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1208 <p><em>Limbalh salyur-salyuraln daln bualh-bualhaln seringkalli dibualng secalral sembarangan talnpal pengelolalaln lalnjutaln, yalng dalpalt menimbulkaln pencemalraln lingkungaln daln alromal tidalk sedalp. </em><em>Sallalh saltu calral untuk mengelolal salmpalh orgalnik ini aldallalh dengaln mengubalhnyal menjaldi eco-enzyme. Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field reaserch) dengan jenis data kualitatif. Sumber data diperoleh dari sumber data primer, seperti sumber daltal primer beralsall dalri walwalncalral dengaln individu yalng terlibalt lalngsung dallalm pembualtaln eco-enzyme. Teknik pengumpulan data melibatkan observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan teknik analis data menggunalkaln metode deduktif. </em><em>Berdasarkan hasil penelitian, menjaga dan melestarikan lingkungan hidup merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, Sang Buddha bersabda, dalam kitab Tipitaka mengenai lingkungan: “bagai seekor lebah yang tidak merusak kuntum bunga, baik warna, maupun baunya, pergi setelah memperoleh madu, begitulah hendaknya orang bijaksana mengembara dari desa ke desa”. </em><em>Dalam tulisan-tulisan Buddhis yang terdahulu tidak terdapat penjelasan mengenai eco-enzyme secara spesifik. Namun, dalam setiap ajaran Buddha mengandung nilai-nilai moral yang diterapkan dari zaman Buddha sampai dengan sekarang. Proses pembuatan eco-enzyme melibatkan fermentasi bahan-bahan sederhana seperti buah, air, dan gula yang dapat dilakukan dengan mudah di tingkat rumah tangga. Eco-enzyme memiliki berbagai manfaat, salah satunya adalah dapat digunakan untuk mengepel, mencuci piring, untuk mengobati luka, sebagai pupuk untuk tanaman, untuk semprot diudara agar udara lebih segar dan juga dengan pembuatan eco-enzyme bisa mengurangi sampah.</em></p> Chesya Aulia Putri Wahyud, Mugiyono, Herwansyah Copyright (c) 2024 Chesya Aulia Putri Wahyud, Mugiyono, Herwansyah https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1208 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Profesionalisme Marbot Di Minangkabau Era Modern https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1242 <p>This study aims to analyze the views of modern capitalistic society on the existence of service transactions in the practice of worship. The focus of this research is to see how professionalism is carried out by marbots in worship practices as employees who maintain the mosque and the community as employees. The setting in this study was carried out at the Padang Sarai Koto Tangah mosque, Padang City, West Sumatra. This study uses a type of field research (field research) with a descriptive qualitative approach. The problem in this research is examined in more depth using the study of the study of religions with the phenomenology of religion, social exchange and socio-religious approaches. The data in this study were collected through observation, interviews and documentation. Data were analyzed using the descriptive analysis models. The results in this study found that first; the existence of a mosque (surau) in Minangkabau was initially managed by an angku, labai (inyiak surau) who worked selflessly to prosper the mosque, but in its development it was taken over by a marbot in accordance with the contract and work fees agreed with the mosque management. Second; the replacement of angku, lumpur (inyiak surau) causes a shift in meaning in worship practices. Third; This shift in meaning has led to speculation regarding the legitimacy of whether or not giving and receiving wages in the marbot profession.</p> Darmaiza Darmaiza, Rahmi Copyright (c) 2024 Darmaiza Darmaiza, Rahmi https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1242 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Remaja: Tinjauan Literatur dari Perspektif Psikologis https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1224 <p><em>Drugs are a complex problem in Indonesia which is characterized by the increasing number of drug addicts and the number of drug cases being uncovered. This has a negative impact on social and state life in the future. One of the causes of increasing drug consumption among teenagers is their attitude of ignoring applicable values, norms and laws. The aim of the research is to determine the causes of drug abuse in adolescents and drug abuse from a psychological perspective. The method used is a literature study based on articles published in Google Scholar in the last ten years (2013- 2023) with the keyword "drug abuse in adolescents". The research results show that several factors of drug abuse in adolescents include internal factors and external factors.</em></p> Salma Aruwba Pananto, Konto Iskandar Dinata, Putri Nabila, Umi Nur Kholifah Copyright (c) 2024 Salma Aruwba Pananto, Konto Iskandar Dinata, Putri Nabila https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1224 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 CRAFTING BEAUTY: THE INTERSECTION OF SUFI HADRAH ART AND SOCIAL MEDIA (KASUS UMKM LPTQ UIN PALEMBANG) https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1206 <p><em>Hadrah Sufi art faces significant challenges in its preservation and development in the digital era. This research aims to explore the role of UMKM LPTQ UIN Palembang in preserving and developing Hadrah Sufi art through social media platforms such as YouTube, Instagram and Facebook. The method used is content analysis of MSME social media activities and content. The research results show that the UMKM LPTQ UIN Palembang has succeeded in expanding the reach and increasing appreciation of Hadrah art, especially among the younger generation, by presenting aesthetic content and interesting narratives. Interaction through live broadcasts and commentary strengthens the connection between arts practitioners and audiences, creating an active global community. However, challenges such as technical skills, content consistency and attracting audience interest need to be addressed with further development strategies. The contribution of this research shows that social media is effective in introducing and preserving Hadrah art and Sufistic values, providing practical guidance for MSMEs and other arts practitioners, as well as developing theoretical understanding of the role of digital technology in preserving culture in the era of globalization.</em></p> Idrus al-Kaf, Abie Risco Pratama Copyright (c) 2024 Idrus al-Kaf, Abie Risco Pratama https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1206 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Investigating English Teachers' Perception of Using Digital Media in Teaching Islamic Reading Text https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1240 <p><em>In the current digital era, the integration of technology into education is becoming increasingly important, especially in the teaching of language and culture. This study investigated English teachers' perceptions of using digital media in teaching Islamic narrative reading texts. Employing a qualitative research approach, semi-structured interviews were conducted with six English teachers from diverse educational settings, including both public and Islamic schools in Palembang. The data obtained were analyzed by using thematic analysis. It was found that the majority of teachers have a positive view of the use of digital media. They believe that digital media can enhance student engagement and motivation. Digital media enables a deeper learning experience through enhanced visualization, simulations, and access to diverse resources, which can help students better understand the content of Islamic narrative reading texts. However, challenges such as technological infrastructure limitations and the need for adequate teacher training were also identified in this study. Based on the findings of the study, it is recommended that school authorities and education policymakers provide greater support in the form of technology training and improvement of technology facilities in schools.</em></p> Weni Pratiwi, Ranidya Ayu Muthiah Copyright (c) 2024 Weni Pratiwi, Ranidya Ayu Muthiah https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1240 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Integrasi Pemikiran Islam dan Peradaban Melayu: Studi Terhadap Perkembangan Peradaban Melayu Islam di Nusantara https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1222 <p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh integrasi pemikiran Islam dan peradaban Melayu yang terjadi di Nusantara. Jenis penelitian ini adalah lebrary research, sumber datanya berupa literatur sejarah pemikiran dan peradaban Islam Melayu di Nusantara. Teknik pengumpulan datanya dengan cara membaca, menelaah dan mengklasifikasikannya, kemudian dianalisis dengan cara deskriptif. Integrasi pemikiran Islam dan peradaban Melayu menjadikan akulturasi antara keduanya hingga melahirkan corak peradaban Melayu Islam baru yang memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan peradaban Islam di tempat lain. </em><em>D</em><em>inamika </em><em>pemikiran Islam di wilayah </em><em>Melayu </em><em>dari zaman ke zaman</em><em> membentuk karakter peradaban Melayu yang </em><em>Islami</em><em>. </em><em>Islam menjadi </em><em>faktor pemersatu berbagai suku Melayu</em><em> dan </em><em>´supra-identity´ lintas batas geografi</em><em>s</em><em>, sentimen etnik, identitas kesukuan, adat istiadat dan tradisi lokal </em><em>Melayu</em><em>. Bahasa Melayu menjadi media penyebaran peradaban Melayu Islam karena dijadikan sebagai ´lingua franca´ oleh para cendekiawan muslim, ulama, dan pedagang</em><em>.</em><em> Ia memiliki peran penting dalam pembentukan tradisi intelektual Islam di Dunia Melayu Nusantara yang menghasilkan karya ilmiah di berbagai bidang. Karya-karya ini berkembang dalam waktu lama, sehingga memiliki pengaruh besar dalam pembentukan tradisi intelektual-sosial Islam dalam bingkai peradaban Islam di wilayah Melayu Nusantara. Masuknya pengaruh Islam ke dalam peradaban Melayu tidak hanya pada tataran religius saja, namun lebih luas dan komprehensif, di antaranya meliputi; ilmu pengetahuan, politik, kebudayaan, adat istiadat, kesenian, kesusastraan, bahasa, undang-undang Melayu dan lainnya.</em></p> Mugiyono Copyright (c) 2024 Mugiyono https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1222 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Ekspresi Keagamaan Di Media Sosial; Suatu Tinjauan Hukum Islam https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1272 <p><em>Media social merupakan </em><em>jembatan yang menghubungkan individu, komunitas, dan organisasi. Media sosial memberikan ruang bagi setiap orang untuk mengekspresikan diri, berbagi ide, dan menyoroti isu-isu penting yang mungkin tidak mendapat perhatian di media tradisional. Di antara ekpresi diri di media social, ada yang terkait dengan keagamaan. </em><em>Ekspresi keagamaan di media sosial sangat bervariasi mulai dari berbagi kutipan-kutipan inspiratif dan doa-doa harian, hingga menyebarkan video ceramah, diskusi teologis, dan live streaming ibadah. Dengan akses yang mudah, banyak orang merasa lebih mudah untuk terhubung dengan komunitas mereka, mencari dukungan spiritual, dan mendapatkan informasi tentang praktik keagamaan. Terlepas dari apapun tujuannya, ekspresi keagamaan di media social perlu ditinjau dari aspek hukum Islam. Artikel ini berbentuk kualitatif, dengan menggunakan kerangka hukum Islam. Semua data, baik primer maupun sekunder, berasal dari berbagai sumber antara lain buku, jurnal, dan artikel. Metode bayani akan digunakan untuk menganalisis data-data. Hasil temuan menunjukkan bahwa tidak ada ayat Alquran dan hadis yang membahas aktifitas di media social. Hal ini berarti tindakan mengekspresikan diri dalam persoalan keagamaan dibolehkan, karena termasuk ranah muamalah. Hukum dasar dalam persoalan muamalah adalah boleh (mubah). Namun kebolehan tersebut tetap harus mengacu pada prinsip-prinsip Islam dalam bermuamalah. Di sisi lain, jika ekpresi keagamaan di media social mengandung indikasi yang menuju kepada kemudaratan, maka kebolehan tersebut berubah menjadi terlarang. </em></p> Apriyati, Indra HB Copyright (c) 2024 Apriyati, Indra HB https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1272 Fri, 16 Aug 2024 00:00:00 +0000 Dampak Neuropsikologis dan Psikososial Penyalahgunaan Zat Psikoaktif terhadap Gangguan Mental: Sebuah Tinjauan Literatur https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1204 <p><em>Psychoactive substance abuse is a serious public health problem with widespread impacts, </em><em>including mental disorders. Mental disorders due to consuming psychoactive substances can include depression, anxiety, psychosis and cognitive disorders. This literature review aims to understand the neuropsychological and psychosocial impact of psychoactive substances on mental disorders. Searches for scientific articles were carried out using various scientific databases, such as PubMed, PsycINFO, and Google Scholar. The keywords used in searching data as references are "psychoactive substances", "mental disorders", "neuropsychology", "psychosocial", and "literature review". The articles and data found were analyzed based on certain criteria regarding information about the impact of psychoactive substances on mental health. Research has shown that psychoactive substances can cause various serious neuropsychological and psychosocial changes, for example disturbing and triggering damage to brain structure, neurochemical changes, decreased cognitive function, depression and anxiety, psychosis, addiction, relationship problems, and loss of work.</em></p> Ayu Desty Mulianisa, Umi Nur Kholifah, Salsa May Sari Copyright (c) 2024 Ayu Desty Mulianisa, Umi Nur Kholifah, Salsa May Sari https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1204 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Digitalization Of Sharia Finance For Generation Z: Opportunities And Challenges https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1238 <p><em>Digitalization has changed the financial landscape globally, including in the field of Islamic finance. Generation Z, which is a generation that grew up with digital technology, has great potential in utilizing the digitalization of sharia finance. This research aims to determine the behavior of Generation Z in the development of sharia financial digitalization by discussing the opportunities and challenges that arise along with its development. This research method uses a qualitative methodology with a library approach. The results of the discussion provide an overview of how Generation Z responds to technological developments by considering accessibility in accessing sharia financial products, thereby enabling Generation Z to access financial services anytime and anywhere. Blockchain technology and digital security systems can increase transparency and security in Islamic financial transactions. With challenges, namely the level of sharia financial literacy and technology among Generation Z which still needs to be improved, sharia regulations and government regulations are challenges that must be faced by service providers. This research is devoted to financial digitalization in the Generation Z era. Sharia financial digitalization requires paying attention to the level of public trust through existing products followed by updating the ease of transactions used.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> Fitria Fitria Copyright (c) 2024 Fitria Fitria https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1238 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Synergy of Love for the Qur'an and the Utilization of Digital Technology in the Society 5.0 Era: Living Quran at Al-Fahd Modern Islamic Boarding School Palembang https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1220 <p><em>The rapid development of technology can be used by anyone for good or evil in the era of Society 5.0. This era aims to create a new fifth society by utilizing digital innovation and transformation to the best extent. Through Al-Qur’an education, it is crucial to develop digital resilience and prevent negative consequences from the digital world. Therefore, it is essential to synergize technology to instill enthusiasm for the sacred texts of the Living Qur’an among young Muslim generations. This study analyzed the utilization of digital technology to increase affection for Al-Qur’an at Ponpes Modern Al-Fahd Palembang. The uniqueness of Al-Fahd ponpes lies in its mission to produce Qur'anic generations by utilizing digital technology and empowering human resources. This study is a field research that uses the phenomenon of Living Qur’an by Heddy Shri Ahimsa-Putra. From this perspective, the object of study is no longer Al-Qur’an as a book but how humans interact with their affection for Al-Qur’an in the digital era. Bu araştırmanın sonuçları, Al-Fahd Palembang Modern İslami Yatılı Okulu'nda anlaşılan ve deneyimlenen yaşayan Kur'an'ın, halaqoh tahfidz Al-Qur'an, tasmi' Al-Qur video içeriğiyle YouTube ve Instagram'da canlı yayın yoluyla yapıldığını göstermektedir. 'an, misyoner safari ve Kur'an'ın Tahfizh mezuniyet ekberi</em></p> Azrianti Ishamiyah, Nur Muhammad Fatih Al-Badri Copyright (c) 2024 Azrianti Ishamiyah, Nur Muhammad Fatih Al-Badri https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1220 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Warisan Budaya Arab-Islam Perspektif Formasi Nalar Arab Muhammad Abid https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1268 <p><em>Artikel ini membahas tema : <strong>“ Warisan Budaya Arab-Islam : Perspektif Formasi Nalar Arab Muhammad Abid Al-Jabiry “</strong> Kenapa barat maju dan bangsa Arab-Islam terbelakang ? kurang lebih demikian pertanyaan besar yang menggelitik hasrta intelektual para akademisi, cendikiawan para reformis Islam, tidak terkecuali a-Jabiry,&nbsp; kegelisahan akademik al-Jabiry bermula ketika ia menganalisa kegagalan upaya kebangkitan Islam dalam hegemoni Barat, baik politik maupun kultural, yang ia tengarai disebabkan terutama oleh tidak efektifnya upaya kebangkitan Islam yang diusung, yang bahkan ia sebut telah menyimpang dari mekanisme semestinya. Penyimpangan itu diawali dengan seruan berpegang pada tradisi masa lalu (turats) atau kembali kepada “prinsip-prinsip dasar”, tetapi bukan dalam pengertian menjadikan prinsip dasar sebagai landasan kebangkitan, sebagai sandaran untuk melakukan kritik terhadap masa kini, sebagai batu lompatan ke masa depan, malah membekukan dan menjadikannya sebagai wahana romantisme masa lalu. Dalam penelitian ini Al-Jabiry menggunakan pendekatan dekonstruktif<a href="#_ftn1" name="_ftnref1"><strong>[1]</strong></a> dengan metode analisis struktural dan analisis formatif. Metodologi ini dipakai Al-Jabiry terutama memaksudkan bahwa tugas pertama yang harus dilakukan seorang intelektual Arab&nbsp; dalam membaca bangunan kebudayaannya adalah menganalisa struktur bangunan yang mapan dengan cara mempelajari hubungan antara elemen-elemen yang membuat dan menyatukan bangunan tersebut. Setelah analisa struktural ini baru diadakan perombakan atau pembongkaran atas struktur tersebut, dan dilanjutkan dengan merekonstruksinya menjadi bangunan yang utuh-baru. Dekonstruksi dengan begitu dimaksudkan untuk mengubah yang tetap kepada perubahan, yang absolut kepada relatif, dan yang a-historis kepada historis. </em></p> <p>&nbsp;</p> <p><a href="#_ftnref1" name="_ftn1">[1]</a> <em>Dekonstruksi</em> atau pembongkaran adalah suatu proses penampakan aneka ragam aturan tersembunyi yang menentukan teks atau wacana. Dekonstruksi adalah sebuah cara untuk memberikan penjelasan. Anggitan “pembongkaran” (dekonstruksi), dikembangkan terutama oleh filosof Perancis Jacques Derrida. Untuk menemukan makna yang tersembunyi, orang harus membuka selubungnya, melihat isi secara terpisah, membuang semua hubungan yang sudah ada antara kata dan konsep. Ini merupakan cara untuk menghapus prasangka, sumber utama timbulnya kesalahpahaman atau salah pengertian. Lihat Alan Montefiore (ed.) <em>Philosophy in France Today, </em>(Cambridge: Cambridge University Press, 1983), hlm. 40-41. Lihat juga Christopher Norris, <em>Deconstructions, Theory, and Practice </em>(London: Methuen, 1985).</p> <p>&nbsp;</p> Ahmad Soleh Sakni Copyright (c) 2024 Ahmad Soleh Sakni https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1268 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 AJARAN-AJARAN POKOK AGAMA SHINTO https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1202 <p><em>Penelitian ini dilakukan bertujuan membahas </em><em>ajaran-ajaran pokok Agama Shinto. </em><em>Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi pustaka (library research). Pada penelitian ini jenis data yang akan disajikan ialah kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, riset-riset yang pernah dilakukan yang berhubungan dengan objek penelitian tersebut.&nbsp; Penelitian ini menggunakan pendekatan teologis. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini dengan mengumpulkan sejumlah buku, jurnal, maupun risert yang berhubungan dengan objek penelitian guna mencari berbagai teori yang relevan terhadap objek penelitian. Analisis data menerapkan metode deskriptif-analitis untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dari objek penelitian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Agama Shinto memiliki ajaran untuk menyembah banyak kami atau dewa yang bersemayam pada benda diseluruh alam serta mengajarkan para penganutnya tentang manusia, kehormatan, bahkan beretika.</em></p> Arum Melati, Anisatul Mardiah, Nugroho Copyright (c) 2024 Arum Melati, Anisatul Mardiah, Nugroho https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1202 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Digital Evaluation Of Islamic Education https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1236 <p><em>In the era of advancing technology and industry, digital technology and social media have become crucial tools for individuals and Muslim communities to express their religious identities, share religious knowledge, and build social networks. This research identifies various forms of religious expression emerging on digital platforms, including blogs, vlogs, podcasts, and social media. The study employs a qualitative descriptive research method to gather diverse sources and analyze participatory and content-based digital Muslim practices. The findings indicate that digital technology has expanded the scope and forms of religious practices, allowing flexibility in worship and creating space for more inclusive discussions and interpretations of religion. These insights shed light on how Muslims adapt to technological changes and how digitalization influences the dynamics of religious expression in contemporary Muslim societies.</em></p> Pebiola Rahmadani, Sriwardona Copyright (c) 2024 Pebiola Rahmadani, Sriwardona https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1236 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Fenomena Dark Jokes Medeia Sosial (Perspektif Kajian Tafsir) https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1218 <p><em>Dark jokes,</em> juga dikenal sebagai <em>black humor</em> atau humor gelap, adalah jenis lelucon atau humor yang fokusnya terhadap topik yang dianggap tabu, seperti kematian, penyakit, kecelakaan, tragedi, agama atau kepercayaan. <em>Dark jokes</em> sering kali menggunakan konsep-konsep ini dengan cara yang provokatif untuk menciptakan humorPenelitian bertujuan untuk memahami pandangan ulama tentang dark jokes dalam konteks media sosial,&nbsp; merujuk kepada tafsir Al-Misbah karya Quraisy Shihab, dan tafsir Taisirul Karimirrahman karya Abdurahman bin Nashir As-Sa'di. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menganalisis konten tafsir yang relevan dengan dark jokes dan media sosial dari kitab-kitab tafsir tersebut sebelumnya. Penelitian ini menghasilkan pandangan yg bervariasi terhadap <em>dark jokes </em>berdasarkan sudut pandang dan pendapat para ulama berdasarkan pada terminologi <em>La’ib </em>dan <em>lahwu</em>. Quraisy Shihab melihat <em>dark jokes </em>sebagai cerminan realitas sosial dengan perhatian pada etika.dan menekankan bahwa <em>dark jokes </em>yang merugikan orang lain tidak dianjurkan dalam Islam. Sementara As-Sa'di menganggap bercanda boleh, tetapi harus sesuai dengan syariat Islam dan tidak menyakiti perasaan orang lain. Dalam perspektif tafsir, penelitian ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan nilai-nilai etika dalam berbagi dan menyebarkan <em>Dark Jokes </em>di era digital saat ini.</p> Muhammad Farhan, Muhajirin, Rahmat Hidayat Copyright (c) 2024 Muhammad Farhan, Muhajirin, Rahmat Hidayat https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1218 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Three Motives for Divorce in the Digital Era in the Perspective of Islamic Family Law https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1251 <p><em>The digital era is a very extraordinary era, an era where the development of the times is increasing and advancing, life is getting easier with all digital. However, this progress has challenges in the life of a family, where a family cannot form a harmonious family, So that this disharmony leads to divorce. Divorce is divided into 2 (two) types, namely lawsuit divorce and talaq divorce. Talak divorce is a divorce filed by the husband to a wife, and a lawsuit divorce is a divorce filed by a wife against her husband and decided by a Judge in Court. The result of this study is that there are 3 (three) major motives in divorce, namely: Economic Motives, Domestic Violence, and Infidelity. These motives are generated from the results of interviews from divorced parties in Sumbawa Regency. The specific cause of these three major motives is the first, in the motive of divorce which is motivated by the economic motive, namely dissatisfaction with the maintenance provided by the husband. Then in the second motive, domestic violence is caused by jealousy from the husband's side. Third, the motive for infidelity is caused by incompatibility and the presence of a third person. This research is a type of qualitative research, a data collection technique using interview techniques. The discussion on this matter will be reviewed from the perspective of Islamic Family Law both from the Qur'an, Hadith, and the Compilation of Islamic Law.</em></p> Ulva Hiliyatur Rosida, Nurhayati Copyright (c) 2024 Ulva Hiliyatur Rosida, Nurhayati https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1251 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Fenomena Konsumerisme di Kalangan Remaja Sebagai Penyebab Krisis Kemanusiaan dalam Perspektif Al-Qur’an (Q.S Al-A’raaf : 31) https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1200 <p><em>Penelitian ini bertujuan untuk membahas </em><em>Fenomena Konsumerisme di Kalangan Remaja Sebagai Penyebab Krisis Kemanusiaan dalam Perspektif Al-Qur’an (Q.S Al-A’raaf : 31). </em><em>Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif melalui studi pustaka. Tahapan penelitian dilaksanakan dengan menghimpun sumber kepustakaan, baik primer maupun sekunder. Hasil dan pembahasan penelitian ini menunjukkan bahwa </em><em>konsumerisme adalah sebuah paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok berperilaku konsumsi atau memakai barang-barang secara berlebihan. Sikap yang berlebihan telah dilarang oleh Allah SWT seperti yang disyaratkan di dalam Q.S Al-A’raaf ayat 31. Konsumerisme merupakan salah satu penyebab krisis kemanusiaan dan juga </em><em>imbas dari modernisasi dan globalisasi. Umumnya, orang-orang yang memahami konsumerisme akan sepakat bahwa budaya ini lebih banyak merugikan dari pada memberi keuntungan. Sebab, konsumerisme dapat menyebabkan orang menjadi boros, penyampah, malas bekerja, serta kehilangan daya juang dan nilai-nilai diri yang paling penting dalam kehidupan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perilaku konsumerisme sangat merugikan, jika apabila dibiarkan, perilaku seperti ini akan membahayakan.</em></p> Aliyah Kamila Fitri, Mery Aprilia Copyright (c) 2024 Aliyah Kamila Fitri, Mery Aprilia https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1200 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Integration of Information and Comunication Tecnology to Enhance Business Performance https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1234 <p><em>This study explores the crucial role of information technology in the in the development of modern business, particularly in facing an increasingly competitive market. Informatian Technology has been proven to support business competitiveness and growth, especially for Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs). This research use a literature study method by reviewing various sources from related books and articles. The fundings indicate that the strategic application of information technology provides significant benefits, including increased operastional efficiency, broader market accses throught digita platforms, and the ability to compete with large companies. However, MSMs face chalanges in adopting information technology, such as limited resources and the need for digital acceses. Nonetheles, with the righ strategies and adequate support, MSMEs can archieve significant competitive adventages. This study also highlights the importance of change management in the adoption of information technology, as well as the need for angoing training and support the maximize the benefits of technology. In conclusion, information technology is a key pillar in supporting business sustainability and competitiveness in the current digital era.</em></p> Imma Lailatunil Khoiroh, Fajar Budiman, Rahma Dwi Anisa Khairiyah, Agung Putra Arrahman, Agus Syah Azahari Ritonga Copyright (c) 2024 Imma Lailatunil Khoiroh, Fajar Budiman, Rahma Dwi Anisa Khairiyah, Agung Putra Arrahman, Agus Syah Azahari Ritonga https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1234 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Diskriminasi dan Kebebasan Beragama: Studi Kasus Pernyataan Arya Wedakarna Mengenai Jilbab di Bali https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1216 <p>Penelitian ini bertujuan untuk membahas tinjauan mendalam terhadap kontroversi penggunaan jilbab di Bali oleh anggota DPD Arya Wedakarna. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, yang datanya diambil dengan teknik pengumpulan datanya studi pustaka, dimana penulis menelaah beberapa sumber pustaka sebagai referensi dalam penulisan ini. Hasil dan pembahasan penelitian ini menunjukkan bahwasanya terdapat diskriminasi hak asasi manusia khususnya perempuan muslim oleh Arya Wedakarna dalam penggunaan jilbab di Bali. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perlu adanya pemahaman yang baik terkait makna jilbab dan upaya peningkatan rasa toleransi yang tinggi agar dapat menciptakan lingkungan yang aman dan tentram. Penelitian ini merekomendasikan penelitian lanjutan dengan metode yang berbeda agar hasil lebih baru dan valid.</p> M Suhendra Aji, Jamhari Copyright (c) 2024 M Suhendra Aji, Jamhari https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1216 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Gaya Hidup Halal Perempuan Muslim Perkotaan (Studi Kasus Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa) https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1249 <p><em>Kota dan konsumsi tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena kota merupakan pusat dari kegiatan perekonomian dan kultural. Perputaran ekonomi di kawasan perkotaan selaras dengan perputaran konsumsi yang begitu tinggi. Konsumsi telah mengubah mode kuasa dari yang bersifat “memaksa” menjadi “sukarela” yang pada akhirnya kita terjerembab dalam lingkar kapitalisme. Kapitalisme dalam kondisi yang mutakhir menawarkan kenikmatan-kenikmatan dan kepuasan serta kesenangan yang terus berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan mengamati aktivitas gaya hidup halal pada Mahasiswi dikedua kampus tersebut, dengan menggunakan pendekatan Fenomenologi Interpretatif dengan mengamati perilaku para informan yang menjadi obejek dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ekspresi keberagamaan muslim kelas menegah perkotaan (mahasiswi) secara langsung atau bahkan tidak langsung menjadikan Islam sebagai komoditas, dan juga dapat memicu konsumerisme Islam dan muslim yang konsumtif. Perilaku konsumtif mahasiswi muslim perkotaan di kedua kampus menyebabkan komodifikasi Islam dalam gaya hidup mereka. Tidak jarang perilaku konsumtifnya berujung pada hedonisme</em></p> Sumintak Sumintak, Sefti Wiwin Lenwinsky Copyright (c) 2024 Sumintak Sumintak, Sefti Wiwin Lenwinsky https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1249 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Characteristication of Tension Intensity Dialogues Reflecting Feminism and Islam in Muslim Households https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1232 <p>This research aims to describe how intense it is tensions that exist within the families of Muslim communities in Indonesia. This tension can be read with an analysis of feminism and Islam, which is also still controversial, especially in the view of some scholars with a classical mindset. The author takes samples from dialogues in YouTube spaces, which are influential and widely watched by viewers . The author wants to describe the intensity of tension in these dialogues. Then understand the reflection of feminism and Islam which is present concretely in the household spaces of Muslim families in Indonesia. What are the challenges and dilemmas of tensions from reflections on feminism and Islam? The data in this research are dialogues that appear on YouTube social media with the themes of family, the role of the husband, the role of the wife who works, studying outside the home, husband's support. The results obtained show that there is still tension in understanding between the role of the husband and the role of the wife, in Indonesian culture which is also predominantly Muslim. This tension is either in a simple form, or at a complex level. Complicated levels impact divorce. While the level is modest, it is still tolerable and understandable . The trigger for serious tension lies in the secondary understanding of observers of women's issues, who hold an interest.</p> Syefriyeni Syefriyeni Copyright (c) 2024 Syefriyeni Syefriyeni https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1232 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Representation Of The Islamic Campus In The Visual Marketing Of The Iai Yasni Bungo Campus On The Instagram Account @Iai_Yasini_Bungo https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1247 <p>There are already many Islamic campuses in Indonesia. An overview of the majority of the Muslim population. This underlies the attraction for prospective students who want to study at an Islamic campus. Visual marketing is a way to attract attention or inform the public about the aims, objectives and services provided. Instagram is one of the most popular social media among young people, especially prospective students, so Instagram is considered to be an effective visual marketing medium for campuses to reach their target market. The type of research used is descriptive qualitative research with the aim of describing various conditions and phenomena that arise in society. Rolland Barthes' semiotic analysis method has two stages of meaning, namely denotation and connotation. This research aims to analyze how the Islamic campus is represented in visual marketing on the Instagram account @iai_yasni_bungo. The results of the research show that there are two levels of meaning: 1) denotative meaning in the visual marketing of the Instagram account @iai_yasni_bungo refers to the literal and objective meaning of the visual elements used. This can be seen from several aspects such as symbols, text and captions and graphic designs that depict Islam. 2) IAI Yasni Bungo's visual marketing on his Instagram account also contains deeper and implied connotative meanings such as an Islamic and religious campus which is visualized with Islamic symbols. Based on these results, we think that representing Islamic campuses in visual marketing on Instagram influences students' choice of study.</p> Dini suci baktilah, Muhammad Anshori, Yasirul Amri Copyright (c) 2024 Dini suci baktilah, Muhammad Anshori, Yasirul Amri https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1247 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Penguatan Literasi Digital untuk Memperkuat Aqidah Islam https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1195 <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em><span style="font-weight: 400;">This research aims to discuss Strengthening Digital Literacy to Strengthen Islamic Aqeedah regarding digital literacy which is very important for Muslims to strengthen aqeedah amidst the rapid development of digital technology. The ability for Muslims to use technology wisely and selectively is very necessary so as not to get caught up in content that can shake their beliefs. This research uses a qualitative approach. The qualitative method is a method that places more emphasis on observation and examines more into the meaning of the method. The results and discussion of this research describe the challenges faced by Muslims in using digital technology correctly. shows that increasing understanding of the use of digital media in accordance with Islamic teachings, strengthening understanding of Islamic beliefs and values, and being active in creating positive digital content and strengthening faith. This research concludes that Muslims need to correct content to strengthen Islamic Aqidah or even damage Islamic Aqidah in order to instill good qualities in themselves and the surrounding environment, thereby creating a generation with good morals. This research recommends further research with different methods so that the results are newer and more valid.</span></em></p> Lusiana Dewi, Nuraini Copyright (c) 2024 Lusiana Dewi, Nuraini https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1195 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Review Literatur: Perkembangan Sosial Emosional pada Anak Usia Dini https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1230 <p>Early childhood social and emotional development is a crucial aspect that affects their ability to interact with their surroundings and manage emotions. This study aims to analyze the various factors that influence social and emotional development in early<br>childhood, including the influence of family, education, and social environment. Through a literature study, data collected from various sources were compiled, analyzed, and concluded in general that, early childhood social- emotional development is strongly influenced by the family environment, interaction with friends, and early childhood education. Support from parents, teachers and the surrounding environment is essential to ensure children develop healthy social and emotional skills. This research confirms the importance of a holistic approach involving family, education, and specific interventions to optimize early childhood socialemotional development.</p> Nurhayyu Humairoh Amriyadi, Umi Nur Kholifah, Konto Iskandar Dinata, Leli Anggraini Copyright (c) 2024 Nurhayyu Humairoh Amriyadi, Umi Nur Kholifah, Konto Iskandar Dinata, Leli Anggraini https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1230 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Technological advances have created a new paradigm in communication. Social media is here to create convenience in disseminating information. Social Media also has negative impacts such as the spread of false and unscientific information. One of these uns https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1212 <p><em>Technological advances have created a new paradigm in communication. Social media is here to create convenience in disseminating information. Social Media also has negative impacts such as the spread of false and unscientific information. One of these unscientific information appears in the form of a zodiac prediction. This trend is spreading among the younger generation, including Muslims. Muslim beliefs that are contrary to these prophecies are not an obstacle to justifying the pseudo-truth. This research aims to reveal the essence of Zodiac Predictions and how a Muslim is affected by them, then what are the implications for a Muslim. The author uses field research methods to obtain objective results, then the data obtained through interview techniques, observations, and tracing the results of previous studies.</em></p> Reno Ryan Saputra Copyright (c) 2024 Reno Ryan Saputra https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1212 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Diskursus Pengaruh konstruksi Media Terhadap Feminisme dan Persinggungannya Dengan Islam https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1245 <p><em>Gerakan feminis telah mengalami banyak perkembangan sejak gelombang pertama pada abad ke-18 dan ke-18. Kemajuan dari generasi ke generasi telah menyebabkan banyak pergeseran dalam nilai-nilai feminisme yang luas. Dimulai oleh era digitalisasi, gerakan feminis telah diberi cara untuk bergerak lebih masif dengan jangkauan yang lebih luas. Feminisme sebagai simbol perjuangan hak perempuan menjadi sepenuhnya menuntut kesetaraan dengan laki-laki bahkan melampaui. Islam sebagai agama yang menjunjung tinggi hak-hak perempuan melihat kesalahan dalam kampanye feminis postmodern dan bertentangan dengan ajaran dan nilai-nilai Islam itu sendiri. Islam tidak pernah membedakan antara hak-hak perempuan dan laki-laki, cita-cita feminisme untuk membangun eksistensi perempuan secara sosial, politik, ekonomi, dan pendidikan telah diatur sedemikian rupa dalam Islam. Ketika feminisme bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam, maka di situlah feminisme melampaui batas-batas yang seharusnya tidak diakses oleh perempuan.&nbsp; Peran media digital sebagai jembatan jarak memegang peranan penting sebagai stimulus bagi perkembangan feminisme kontemporer. </em></p> Muhammad Kintan Alfarabi, Dini Septyana Rahayu, Novi Rizka Amalia Copyright (c) 2024 Muhammad Kintan Alfarabi, Dini Septyana Rahayu, Novi Rizka Amalia https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1245 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Digitalisasi Dan Peradaban Islam: Fenomena Copy Paste Konten Digital https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1227 <p>Fenomena "copy paste" dalam konteks peradaban Islam digital merupakan isu yang semakin relevan seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji dampak praktik "copy paste" pada integritas ilmiah dan keberlanjutan perkembangan intelektual dalam masyarakat Islam. Artikel ini juga akan mengeksplorasi pandangan Islam terhadap fenomena “copy paste”, dengan mengkaji perspektif etika dan hukum yang relevan. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini menganalisis berbagai sumber digital, termasuk artikel ilmiah, situs pendidikan Islam, dan platform media sosial. Temuan menunjukkan bahwa meskipun "copy paste" dapat mempermudah akses dan penyebaran informasi, praktik ini juga menghadirkan tantangan etis dan akademis, terutama terkait dengan plagiat, validitas informasi, dan hilangnya orisinalitas dalam karya ilmiah. Artikel ini juga mengeksplorasi upaya yang dilakukan oleh institusi pendidikan Islam dan komunitas online dalam mengatasi masalah ini melalui pendidikan etika digital dan penerapan teknologi deteksi plagiat. Dengan demikian, studi ini memberikan wawasan menyeluruh tentang bagaimana peradaban Islam dapat memanfaatkan teknologi digital secara bertanggung jawab untuk memajukan ilmu pengetahuan dan menjaga kualitas akademik.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> Abdul Kher, Rahmat Hidayat, Lukmanul Hakim Copyright (c) 2024 Abdul Kher, Rahmat Hidayat, Lukmanul Hakim https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1227 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Fundamentalisme dan Gerakan Politik Identitas di Indonesia https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1210 <p><em>Latar belakang penelitian yaitu meningkatnya fenomena fundamentalisme dan gerakan politik identitas di Indonesia mendorong penelitian ini, yang berdampak pada dinamika sosial dan politik negara. Mengingat dampak negatifnya terhadap stabilitas dan kesatuan bangsa, penting untuk memahami masalah ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana fundamentalisme mempengaruhi politik identitas Indonesia dan untuk memahami bagaimana gerakan ini berkembang dan berinteraksi dengan berbagai aspek sosial dan politik. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan tinjauan literatur dari berbagai sumber akademik, artikel, dan laporan yang relevan. Penelitian menunjukkan bahwa fundamentalisme, melalui interpretasi agama yang ketat dan eksklusif, telah memperkuat identitas kelompok yang merasa terpinggirkan oleh globalisasi dan perkembangan modern. Penelitian ini menunjukkan bahwa gerakan politik identitas yang dipicu oleh fundamentalisme cenderung meningkatkan polarisasi sosial dan memperburuk konflik horizontal. </em></p> Dwi Agustiani Fitriani, Nugroho Copyright (c) 2024 Dwi Agustiani Fitriani, Nugroho https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1210 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000 Shaping Digital Interactions: The Role of Fairness in Teen Social Media Use https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1243 <p><em>Di zaman sekarang, remaja tidak dapat dipisahkan dari penggunaan media sosial. Penelitian kuantitatif ini mengeksplorasi bagaimana karakter keadilan, sebuah karakter penting yang memengaruhi interaksi sosial, berdampak pada tujuan remaja menggunakan media sosial-baik untuk kegiatan sekolah maupun di luar konteks sekolah. Penelitian ini menggunakan instrumen keadilan yang terdiri dari empat faktor: eksploitasi, penghargaan, peran sosial, dan perilaku terbuka, serta instrumen Perilaku Media Sosial di Luar Sekolah (OSSMB) dan Perilaku Media Sosial di Dalam Sekolah (ISSMB). Sampel terdiri dari 539 siswa SMP dan SMA berusia 12 hingga 19 tahun dari sembilan kota di Jawa Barat. Hasil uji korelasi bivariat Pearson menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara penggunaan media sosial secara umum dengan karakter keadilan, dengan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,03 &lt; 0,05. Namun, hasil korelasi antara OSSMB dan ISSMB dengan karakter fairness berbeda; karakter fairness berkorelasi signifikan dengan penggunaan media sosial untuk keperluan sekolah, tetapi tidak berkorelasi signifikan dengan penggunaan media sosial untuk keperluan di luar sekolah. Temuan ini memberikan implikasi praktis yang berharga bagi para pendidik dan orang tua. Dengan mendorong perkembangan karakter keadilan pada siswa, mereka dapat membimbing remaja dengan lebih baik dalam membuat pilihan penggunaan media sosial yang positif dan tepat. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih dalam tentang peran karakter dalam membentuk perilaku digital di kalangan remaja, yang menyoroti pentingnya pendidikan karakter di era digital.</em></p> Medina Chodijah, Ai Yeni Yuliyanti Copyright (c) 2024 Medina Chodijah, Ai Yeni Yuliyanti https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.radenfatah.ac.id/index.php/lc-TiaRS/article/view/1243 Sun, 18 Aug 2024 00:00:00 +0000